Resmi bebas dari penjara berkat ampunan dari Raja Malaysia pada Rabu (16/5/2018) lalu, figur oposisi top Malaysia Anwar Ibrahim berkunjung ke Jakarta. Kunjungannya kali ini adalah untuk bertemu dengan mantan presiden ketiga RI Bacharudin Jusuf Habibie.
Pertemuan keduanya diadakan di kediaman Habibie di Kuningan, Jakarta Selatan, pada Minggu (20/5/2018) kemarin. Anwar bersama rombongannya tiba pukul 13.00 WIB, ia tampak mengenakan setelah kemeja dan jas. Habibie dan Jakarta adalah figur dan lokasi di luar negeri pertama yang dikunjungi Anwar Ibrahim setelah bebas dari status tahanan.
Pertemuan keduanya diadakan di kediaman Habibie di Kuningan, Jakarta Selatan, pada Minggu (20/5/2018) kemarin. Anwar bersama rombongannya tiba pukul 13.00 WIB, ia tampak mengenakan setelah kemeja dan jas. Habibie dan Jakarta adalah figur dan lokasi di luar negeri pertama yang dikunjungi Anwar Ibrahim setelah bebas dari status tahanan.
[Video] Anwar temui BJ Habibie di Jakartahttps://t.co/fXK1PknlnThttps://t.co/Rf15PPy80Y pic.twitter.com/ehEqkT8Zwd
— BERNAMA (@bernamadotcom) May 20, 2018
Pertemuannya dengan Habibie digelar secara tertutup. Selepas pertemuan, Habibie dan Anwar menjelaskan bahwa pertemuan itu ditujukan untuk membahas agenda reformasi dan penguatan hubungan kedua negara, sebagaimana disebutkan dalam pernyataan tertulis yang tersebar.
Habibie turut menjelaskan bahwa tujuan Anwar menemuinya adalah untuk belajar tentng reformasi, termasuk proses yang telah berjalan sepanjang 20 tahun terakhir.
Saya percaya pertemuan dan perbincangan dengan Presiden Habibie akan mengeratkan lagi hubungan di antara dua negara kita, serta memperkukuh iltizam melaksana agenda reformasi di Malaysia.
— #BebasAnwar (@BebasAnwar) May 20, 2018
Anwar Ibrahim
Ketua Umum KEADILAN
Ketua Umum Pakatan Harapan
20 Mei 2018 pic.twitter.com/7SQRgIbk71
Pertemuan keduanya berjalan selama sekitar 30 menit berjalan dengan hangat. Pertemuan dua negarawan itu bak silaturahmi antar kawan lama yang baru bertemu kembali.
Anwar Ibrahim yang digadang-gadang akan menggeser Mahathir Mohamad dari kursi perdana menteri cukup berapi-api untuk menjalankan visi reformasi di Malaysia.