Mahar sering kali jadi salah satu faktor yang menentukan diterima atau tidaknya calon suami. Karena masih ada keluarga yang menilai menantu dari mahar. Tapi ada juga yang maharnya sederhana asalkan bisa menikah dan sah.
Kalau ada mahar berupa rumah dan mobil mewah, emas, dan benda-benda berharga lainnya pasti bisa heboh. Jadi perbincangan banyak orang. Beberapa waktu yang lalu sempat viral mahar berjumlah miliaran rupiah. Mahar ini sekaligus sebagai uang panaik.
Memang dibeberapa adat ada yang menggunakan uang panaik yang cukup banyak. Uang panaik anak bupati ini fantastis loh.
Anak gadis Bupati Janeponto menerima mahar sekitar Rp 13 Milyar rupiah. Mahar itu diberikan sebagai bukti cinta laki-laki idamannya. Berupa tanah dengan potensi tambang nikel 12,5 hektar. Ditambah dengan 30 ekor sapi dan 3 kerbau.
Banyak pihak mulai menaksir berapa totalnya, meski gak ada konfirmasi langsung berapa total mahar tersebut. Jika tanah Rp 100 ribu per meter dikali dengan 12,5 sudah Rp 12,5 miliar. Sedangkan kalau harga sapi Rp 10 juta dan harga kerbau RP 10 juta maka totalnya ada RP 13 miliar rupiah.
Irma Dwiyani adalah putri kedua dari Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar. Kalau calon suaminya nih bernama Fachry Pahlevi, anggota DPR RI Komisi IV dari Fraksi Partai Amanat Nasional.
Fachry ini ternyata juga putra pertama Bupati Konawe Sulawesi Tenggara, Kery Saiful Konggoasa. Keduanya merupakan keluarga yang berkecimpung di dunia politik.
Acara lamaran tersebut digelar pada hari Kamis 20 Februari 2020. Acara lamaran itu juga menetapkan tanggal resepsi pernikahan Irma Dwiyani dan Fachry Pahlev yang akan digelar pada 25 Juni 2020 mendatang di salah satu hotel ternama di Makassar.
Sekertaris Daerah (Sekda) Jeneponto, Syafruddin Nurdin, mengatakan untuk besaran uang panaik, kedua belah pihak sengaja tidak mengungkapkannya.
"Untuk uang panaik kedua keluarga besar menyepakati untuk tidak disebutkan," katanya.