Timor Leste Diambang Bangkrut karena Utang ke China Triliunan Rupiah, Cuma untuk Hal yang Kurang Menguntungkan

Timor Leste Diambang Bangkrut karena Utang ke China Triliunan Rupiah, Cuma untuk Hal yang Kurang Menguntungkan
Bandara baru Timor Leste (kumparan.com)

"Kami tidak yakin apa yang ada dalam benak pemerintah, ketika mereka membangunnya," jelas James Scambary, akademisi RMIT dan otoritas di Timor Leste.

Beberapa orang bahkan bertanya-tanya kenapa bandara itu harus dibangun. Padahal ada banyak hal yang lebih menguntungkan untuk membelanjakan uang. Meski begitu, bandara internasional itu bukanlah satu-satunya yang dibangun Timor Leste.

Tak jauh dari lokasi bandara itu, ada lagi proyek super yang digarap Timor Leste. Pryek itu dibangun bersama konsorsium dari China. Nilainya mencapai 500 juta dollar AS, sekitar Rp7,4 triliun.

Proyek itu merupakan jalan raya sepanjang 33 kilometer. Jalan raya itu menghubungkan Suai ke jalan tanah bergelombang yang mengarah ke desa kecil yang dikelilingi areal pertanian. Parahnya, jalan itu hampir tak bisa digunakan ketika musim hujan datang.

Proyek jalan raya baru di Timor Leste (intisari.grid.id)

Tanah di sekitar jalan longsor besar-besaran di salah satu ujung jalan. Jalan itu pun diblokir ketika akan menuju timur. Ironisnya lagi, ada lubang besar yang membuat pengguna jalan mengemudi di sisi yang berlawanan.

Kedua proyek supermahal tadi kelak membuat Timor Leste rugi dengan total anggaran mencapai Rp8,6 triliun. Dua proyek infrastruktur itu adalah bagian dari proyek Tasi Mane yang dipimpin Xanana Gusmao.

Meski begitu, Timor Leste percaya bahwa kedua proyek mahal itu adalah kunci sukses perekonomian jangka panjang negara itu. Padahal, pendapatan terbesar Timor Leste bisa didapat dari ladang minyak Bayu-Undan yang kian hari kian mengering.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"