Setelah proses pemakaman kedua selesai, Yudi pun mendapat informasi dari pihak rumah sakit bahwa peti yang dimakamkan itu ternyata kosong. Akhirnya, tim kubur pun kembali menggali makam.
"Akhirnya tadi pagi setelah dibongkar kosong. Jadi tidak kelihatan itu kosong atau isi sebab petinya saat diangkat juga berat," ungkap Yudi.
"Akhirnya tadi pagi kita bongkar. Terus dari RS dikirim balik peti yang berisi jenazah warga yang isi," imbuhnya.
Ketua Satgas Percepatan Pengendalian COVID-19 Kecamatan Polanharjo, Joko Handoyo, mengatakan kalo peristiwa itu berawal ketika ada kabar dari warga Desa Karanglo yang berinisial PW meninggal di rumah sakit.
"Meninggalnya di RS di Solo Minggu siang. Kita siapkan Tim Kubur dengan protokol COVID-19 sebagaimana mestinya," lanjut Joko.
Ia juga mengatakan bahwa proses pemakaman dilakukan pada pukul 18.30 WIB hingga selesai. Namun tak disangka bahwa ternyata yang dikubur adalah peti mati.
"Tengah malam ada pemberitahuan dari RS jika peti yang dikuburkan kosong. Diketahui kosong saat petugas RS kaget karena jenazah masih di RS tapi petinya sudah dikirim ke Polanharjo," terang Joko.
"Ternyata penyebabnya karena ada pergantian shift tugas di RS. Tapi semua sudah selesai dan jenazah warga yang asli sudah dibawa pulang dan dimakamkan," pungkasnya.