Tidur di Lantai Bersama Anjing dan Gajinya Dicicil, Kisah Hidup TKW Kerja di Hong Kong Memprihatinkan, Tapi Bisa Bangun Rumah di Indonesia

Tidur di Lantai Bersama Anjing dan Gajinya Dicicil, Kisah Hidup TKW Kerja di Hong Kong Memprihatinkan, Tapi Bisa Bangun Rumah di Indonesia

Rini Khludkova adalah mantan tenaga kerja wanita atau TKW  yang selama beberapa tahun bekerja di Hong Kong . Rini pernah menceritakan pengalamannya bekerja sebagai TKW di Hong Kong yang menjadi momen tak akan pernah terlupakan dalam hidupnya. Rini mulai menjadi TKW di Hong Kong setelah lulus SMK tahun 2006.

“Aku terlahir dari keluarga broken home, ayah meninggalkan aku dan ibuku. Kami nggak punya rumah akhirnya tinggal di rumah nenek. Keputusan aku kerja jadi TKW di Hong Kong supaya bisa mengumpulkan uang dan membangun rumah untuk aku dan ibuku,” kata Rini dilansir dari channel YouTube Rini Khludkova.

Pertama kali kerja sebagai asisten rumah tangga di Hong Kong, Rini hanya betah selama 6 bulan saja karena merasa tidak cocok dengan keluarga majikan. Tanggung jawabnya pun cukup berat seperti harus memasak, membersihkan rumah, dan menjaga anak-anak majikan. “Orangtua majikan juga suka cerewet,” papar Rini yang akhirnya tidak nyaman.

Kisah Hidup TKW Kerja di Hong Kong Memprihatinkan (YouTube Rini Khludkova)

Akhirnya Rini memutuskan keluar. Kemudian ia mendapatkan majikan lagi di tempat yang baru. Masih menjadi asisten rumah tangga, namun gaji yang didapat Rini sangat memprihatinkan. Jika biasanya TKW digaji rutin per bulan, saat bekerja di majikan kedua ini, gaji Rini dicicil. “Jadi majikan aku itu bukan orang kaya, majikan laki-laki jadi tukang bangunan dan istrinya hanya ibu rumah tangga,” kenang Rini.

Meskipun gajinya dicicil, namun Rini malah betah tinggal di rumah tersebut. “Majikan aku ini enak banget, aku nggak perlu memasak dan membersihkan rumah, jadi hanya menjaga anak-anak saja. Selama dua tahun aku kerja di rumah itu,” jelas Rini yang terpaksa keluar karena majikannya tak mampu lagi membayar.

Rini pun harus mencari tempat baru. Apalagi dia harus rutin mengirimkan uang kepada ibunya di Indonesia, selain untuk biaya hidup juga untuk pembangunan rumah Rini yang sudah mulai berjalan. “Yang namanya bangun rumah memang butuh banyak uang kan, ada saja yang kurang,” paparnya.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"