Siapa nih yang suka makan di restoran luar negeri seperti Nandos, Subway, Johny Rockets, dan lainnya? Sayangnya, resto ini justru nggak bertahan lama. Nah, mungkin kamu pernah bertanya-tanya, mengapa banyak restoran luar negeri gulung tikar di Indonesia?
Sedih memang mendengarnya. Nando's, Subway, dan juga Johny Rockets kalau di atas kertas, chance untuk suksesnya di Indonesia cukup tinggi. Apalagi cita rasa dan kualitasnya ngangenin dan selalu bikin untuk kembali lagi. Bahkan resto ini biasa dijadikan pilihan bagi warga Indonesia yang sudah langganan tentunya, setiap kali ke luar negeri. Ya, karena udah pasti cocok dan nggak ambil risiko.
Ternyata nggak cuma di Indonesia, Outlet Nando yang berada di Manly Beach Sydney juga sudah tutup, gengs.
Kendati demikian, ada alasannya kenapa di Indonesia merek-merek tersebut kurang sukses. Berikut analisanya:
1. Restoran tersebut termasuk fast food, tapi di Indonesia penyajiannya kalah cepat dengan waralaba yang lebih dulu populer seperti McD, KFC, Pizza Hut dan A&W.
2. Seperti diketahui, bahan-bahan untuk membuat merek tersebut tidak bisa dikurang-kurangi supaya rasanya tetap otentik. Bumbu eksotis Nando's saat masuk ke Indonesia mungkin harganya sudah mahal, karena sepertinya bukan khas bumbu masakan Indonesia yang banyak dijumpai di pasar tradisional.
Bahan-bahan untuk membuat sandwich Subway juga selalu segar dan berkualitas, makanya kalau di Indonesia harganya pasti akan jadi premium. Makanan tersebut sudah pasti harganya di atas Rp50.000 per porsinya, coba bandingkan dengan fast food lainnya yang lebih murah. Dengan pricing yang mahal, tentu target pasar yang disasar tidak bisa terlalu besar, hanya bisa masuk di niche market. Makin lama pula BEP-nya.