Sejarah zodiak sendiri berawal dari orang Babylonia kuno yang membagi angkasa dengan 12 bagian antara rasi bintang yang ada di langit dengan pergerakan matahari. Ketika itu, orang Babylonia sebenarnya sudah menyadari adanya konstelasi Ophiuchus, akan tetapi tidak memasukkannya karena tidak selaras dengan jumlah bulan yang ada dalam satu tahun.
Ophiuchus berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “pemegang ular” dan digambarkan dengan sosok laki-laki yang sedang menggenggam seekor ular. Dalam mitologi, Ophiucus juga merupakan representasi dari Asclepius, sang Dewa Penyembuh.
Zodiak Ophiuchus sendiri memiliki karakter gabungan antara Scorpio dan Sagitarius karena letaknya memang berada di antara kedua rasi bintang tersebut. Ophiuchus membenci rutinitas yang monoton dan selalu ingin mencoba hal-hal baru. Selain itu, karakter Ophiuchus cenderung haus akan pengetahuan, memiliki imajinasi yang besar dan dia dikenal sebagai salah satu zodiak yang cerdas secara intelektual.
Sayangnya, zodiak Ophiuchus cenderung impulsif, pencemburu, sombong serta suka menunda-nunda pekerjaan. Walaupun terkesan simple hanya dengan menambahkan satu zodiak saja, hal ini akan membuat rumit karena dunia astrologi akan menjadi semakin komplek.