Di studio itulah Maya lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengembangkan bakatnya. Maya pun berkembang bersama alat-alat pembuat tato dan telah mempelajari berbagai teknik membuat tato di umurnya yang belom ada 10 tahun itu.
Kini, Maya Lu udah bisa mengoperasikan sendiri mesin-mesin pembuat tato tanpa perlu bantuan dari orang tuanya.
"Saya dan beberapa teman saya selalu menunjukkan kepadanya beberapa trik kecil dan hasilnya menakjubkan melihat perkembangannya dengan mesin tato tersebut," kata ayah Maya, dikutip dari Daily Star.
"Dia berkembang seperti melakukannya di atas kertas. Selama bertahun-tahun, kamu bisa melihat bagaimana dia mulai melukis motif. Kemudian, dia mulai membuat motif tato," lanjut ayahnya.
Sejak kecil, Maya belajar membuat tato dengan menggunakan jarum kecil, jarum yang paling besar juga sih. Awalnya, tentu Maya butuh bantuan ayahnya. Tapi begitu umumrnya 9 tahun, Maya ternyata udah mahir menggunakan alat tato sendiri.
Keterampilan Maya membuat tato ternyata juga setara loh sama seniman tato lainnya yang usianya jauh lebih tua dari Maya Lu.
Meski begitu, sang ayah yang lebih dikenal sebagai tattoo artist dengan panggilan Little Swastika itu mengatakan kepadanya agar gak terlalu fokus dalam mengejar seni tato. Sebaliknya, ayahnya meminta Maya untuk bersenang-senang dan menikmati hidup layaknya anak-anak seusianya.