Perang tidak hanya urusan seberapa besar kekuatan militer yang dimiliki, tetapi juga seberapa cerdas taktik dan strategi yang digunakan untuk memenangkan perang. Hal ini bisa sangat menentukan bahkan sebelum perang berlangsung.
Sejumlah perang di masa lalu ternyata juga sudah mempraktikan perang psikologis. Peradaban masyarakat tersebut memang sedang berperang melawan musuh mereka. Untungnya mereka memiliki ahli strategi militer yang memiliki taktik perang menghancurkan mental yang memukau. Apa saja taktik tersebut gengs?
1. Peluit maut Aztec
Taktik perang di masa lalu untuk hancurkan mental musuh (thevintagenews.com)
Melansir dari laman Mexicolore, beberapa ahli bersikeras kalau peluit tersebut digunakan dalam prosesi pengorbanan, tepatnya untuk membimbing mereka yang meninggal ke tanah orang mati. Sedangkan yang lain percaya kalau penggunaan utama peluit itu untuk melancarkan perang psikologis.
2. Perisai "suci" Persia
Taktik perang di masa lalu untuk hancurkan mental musuh (reddit.com)
Menurut laman Ancient Origins, pada saat berperang dengan Mesir, tentara Persia menggambar kucing di perisai mereka. Beberapa bahkan berspekulasi kalau mereka mungkin menyematkan kucing asli ke perisai mereka. Perlu kalian ketahui kalau orang Mesir menyembah dewa kucing, Bastet. Oleh karena itu, mereka menolak untuk melukai simbol suci mereka.
3. 36 Strategi
Taktik perang di masa lalu untuk hancurkan mental musuh (goodreads.com)
Tiongkok tidak hanya memiliki ahli yang mengasosiakan perang sebagai seni yaitu Sun Tzu. Sejarawan juga menemukan strategis lain yang disebut sebagai '36 Strategi'. Seperti yang dilansir dari laman Military Wiki, semua versi modern dari 36 Strategi berasal dari salinan acak yang ditemukan di sebuah kios penjual buku di Provinsi Sichuan pada tahun 1941. Penulis dan tanggal publikasi setiap salinan karya tersebut tidak diketahui. Isinya adalah teknik yang bersifat tipu daya untuk memenangkan sesuatu.
4. Hutan penyulaan "Dracula"
Taktik perang di masa lalu untuk hancurkan mental musuh (pinterest.com)
Pada tahun 1462, Sultan Mehmed II menyerbu wilayah Wallachia untuk berperang dengan pemimpin lokal bernama Vlad Tepes, atau yang biasa dikenal sebagai Count Dracul, asal muasal istilah Dracula.
Saat memasuki ibu kota, sultan disambut oleh "hutan" dari para mayat tentara Ottoman yang telah disula. Memang, hampir semua catatan Vlad ditulis oleh musuhnya. Namun meskipun jauh dari faktual, mereka telah memberikan gambaran tentang ketakutan yang ditebarkan oleh Vlad.
5. Gajah perang Hannibal
Taktik perang di masa lalu untuk hancurkan mental musuh (theguardian.com)
Jendral perang legendaris yakni Hannibal memanfaatkan fauna asli daerahnya, yakni gajah, untuk menghancurkan mental lawan-lawannya. Namun sayang, upaya Hannibal untuk merengsek ke Eropa lebih dalam lagi terganjal oleh gajahnya sendiri.
Menurut History, pada saat itu gajah yang dibawanya tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan yang dingin, sehingga banyak yang mati. Sedangkan para gajah yang selamat dari perjalanan mematikan tersebut menjadi lemah dan tidak dapat digunakan di medan perang selanjutnya.