"Jadi waktu 21 hari itu saya koma, itu rasanya setiap pagi saya dibangunkan, terus disuruh nonton film kayak di 21, gede layarnya, tapi episodenya itu, episode dari saya kecil hingga saya dewasa sebelum saya kecelakaan. Tapi pemerannya itu saya dan orang-orang yang menyakiti perasaan saya," tutur Kaji Edan.
"Jadi misalkan ada tetangga yang biasanya nyolong rambutan, itu muncul, tapi saya lupa namanya, hanya ingat wajahnya. Jadi kalau dia besuk, oh ini pernah nyolong rambutan," sambungnya.
Menurutnya, semua hal yang terjadi dalam hidupnya telah menjadi takdir Tuhan. Sayangnya, hal itu membuat dirinya banyak dibenci orang, termasuk orang-orang yang tak ia kenali.