Robert Pattinson bukanlah satu-satunya perwujudan kelelawar yang sedang banyak dibicarakan orang akhir-akhir ini. Sebuah foto beredar di dunia maya dengan latar belakang cerita bahwa sosok Batman sudah dikenal bahkan sebelum karakter tersebut diciptakan oleh Bob Kane dan Bill Fangers dari DC Comics.
Tepatnya oleh suku Maya yang mendiami wilayah Mesoamerica 1000 tahun sebelum masehi. Melalui penelitian arkeologi, diketahui bahwa bangsa politeis ini memiliki satu dewa yang berwujud kelelawar monster berbadan mirip manusia.
Dewa tersebut bernama Camazotz, yang dalam bahasa masyarakat K'iche' cama atau kame berarti kematian sedangkan zotz berart kelelawar. Masyarakat K'iche' sendiri adalah sub suku Maya yang berada di wilayah Guatemala saat ini.
Pola hidup nokturnal merupakan alasan dasar mengapa kelelawar kerap diasosiasikan dengan kematian, kegelapan, dan bahkan vampirism. Mengingat ada beberapa jenis kelelawar yang diketahui menghisap darah hewan lain untuk bertahan hidup.
Dari kitab kuno suku Maya, Popol Vuh, Camazotz pertama kali ditemukan oleh dua pahlawan petualang kembar bernama Hunahpú dan Ixbalanque, saat mereka memasuki dunia bawah tanah Xibalbá.
Mereka terpaksa harus masuk ke dalam senjata sumpit mereka saat malam tiba untuk menghindari serangan segerombolan kelelawar yang terbang mengelilingi. Hunahpú merasa bahwa malah sudah selesai lantas ia mengeluarkan kepalanya di salah satu ujung sumpit.
Namun sayang dengan cepat Camazotz memenggal kepalanya, yang kemudian digunakan sebagai bola dalam permaianan kuno suku Maya.
Lantas apa hubungan penemuan foto dengan dewa monster Camazotz? Jawabanya ternyata interpretasi patung yang dilakukan oleh seniman bernama Kimball pada tahun 2014.
Patung tersebut sengaja dibuat sebagai hasil kerjasama Warner Bross Entertainment dengan support dari Departemen Museum Meksiko pada pargelaran bertajuk 'Batman Through Mexican Creativity.'