Awalnya, Eko hanya mengajar anak-anak membaca baca Alquran di beberapa masjid. Namun, dalam perjalanannya, ada tujuh anak tak mampu yang ingin hidup serumah dengan dirinya. Nah, dari situlah Eko kemudian bertekad untuk mengurus mereka dan anak-anak senasib yang lain.
Jalan yang pilih, meskipun mulia tentu tak mudah. Ia harus pontang-panting membuat rumah, lalu mencari uang untuk mendirikan gedung pondok pesantren yang sekarang berdiri. Ia bahkan sampai berhutang ke bank sebesar Rp350 juta yang dicicil hingga belasan tahun dengan gajinya sebagai polisi.
Panutan banget ya ges Brigpol Eko Julianto. Semoga kisahnya bisa mengingatkan kita, terutama yang mampu untuk selalu ingat saudara di sekitar kita yang kesusahan.
Semoga Tuhan membalas semua budi baik Brigpol Eko, amiiin~