Stasiun TV Korea kesal pada gebrakan Netflix tersebut karena pengurangan jumlah episode menjadi kendala dalam hal kontrak iklan dan peningkatan produksi jumlah judul drama setiap tahun. Akibatnya, biaya produksi melonjak.
Beberapa drama Korea populer yang baru-baru ini muncul dengan 12 episode misalnya seperti “Business Proposal”, “Thirty Nine”, dan “Through the Darkness”. Meski tak episodenya tak sepanjang drakor lainnya, semua drama tadi selesai dengan rating tinggi.
Respons penonton terhadap drama pendek juga positif karena perpanjangan episode akibat adegan flashback yang berlebihan ternyata menjadi faktor drama mengalami penurunan rating meski tidak terlalu signifikan.
Sejumlah stasiun televisi di Korea Selatan menghadapi perubahan jumlah episode yang diprakarsai Netflix sebagai beban yang mengganggu. Sehingga mereka harus menambah jumlah judul drama Korea dalam target produksi tahunan.
Kondisi seperti itu otomatis memicu anggaran produksi membengkak karena tayangan pendek dan biaya kontrak iklan dengan merek juga harus mengalami pemotongan.
Penonton sih emang gak kepikiran soal di balik layarnya ya. Taunya dramanya bagus dan gak bertele-tele aja. Tapi ternyata di balik episode pendek itu, ada pihak-pihak yang berdarah-darah. Huhuhu~