Beberapa waktu lalu pemerintah tengah mempersiapkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta atau sering disingkat Bandara Soetta jadi HUB Internasional menandingi Malaysia dan Singapura.
Hubungan tersebut memungkinkan bandara untuk melayani penerbangan langsung ke rute-rute internasional tanpa harus transit.
Kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pihak maskapai mengambil beberapa peran penting dalam upaya pemerintah mengembangkan bandara menjadi hub. Ya dengan membuka rute direct atau langsung.
“Kami lebih ingin mendorong maskapai dalam negeri yang membuka rute internasional untuk menggaet turis mancanegara,” kata Budi Karya di Surabaya, Minggu, 12 Mei 2019.
Selain itu sekarang sudah ada juga program Skytrain Bandara Soetta yang memudahkan para pengunjung untuk kemanapun.
Sebenarnya sih sudah mulai dioperasikan sejak September 2017 lalu gengs. Namun saat itu masih menggunakan awak.
Nah, Skytrain Bandara Soetta mulai tak menggunakan awak alias tanpa pengemudi. Waduh kira-kira aman gak?
Tenang, Skytrain Bandara Soetta sudah dilengkapi dengan teknologi yang canggih jadinya bisa dikendalikan dari ruang kontrol.
Selain itu gerbong Skytrain sudah ditambah sampai 12 gerbong pada Juli 2018 lalu. Hal itu dilakukan untuk menghadapi arus mudik setiap tahunnya yang membludak.
Penambahan gerbong emang cukup efektif banget karena berdampak pada kecepatan waktu tunggu (headway) keberangkatan Skytrain di setiap halte.
Saat ini setiap headway akan diperkecil dari 10 menit menjadi 5 menit, jadinya bisa meminimalisasi connecting time dengan Kereta Bandara.
Menurut pendapat Yado, penggunaan Skytrain didominasi dengan pengguna Bandara, para pekerja dan penumpang pesawat transit.
Skytrain Bandara Soetta melayani antar Terminal 3, 2 Integrated Building, Terminal 1, dan sebaliknya. Katanya sih, satu trainset Skytrain dapat mengangkut sampai 167 orang gengs.
Nah itulah pembahasan terkait Skytrain Bandara Soetta dan perkembangan bandara. Jadi makin keren aja ya bandaranya.