Siapa Sih Dokter Pribumi Pertama di Indonesia? Ini Dia Orangnya, Praktik pada Era Kolonial Belanda

Siapa Sih Dokter Pribumi Pertama di Indonesia? Ini Dia Orangnya, Praktik pada Era Kolonial Belanda
Mas Asmaun, dokter pribumi pertama di Indonesia (historia.id)

sekolah pendidikan khusus ini bernama School Tot Opleiding van Indische Artsen yang disingkat STOVIA. Sekolah ini disebut juga Sekolah Pendidikan Dokter Hindia yang didirikan di Kwitang, Batavia, tahun 1902 silam.

Gedungnya sampe sekarang masih berdiri tuh di Jakarta. Dulu sempat jadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan jadi bagian dari Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo.

Menurut de Vries dalam buku Jaarboek van Batavia en Omstreken, ada seorang dokter pribumi pertama di Indonesia. Dia adalah Mas Asmaun, lulusan dokter dari STOVIA.

Setelah lulus, Mas Asmaun melanjutkan studinya ke Belanda (liputan6.com)

Mas Asmaun lulus dari STOVIA setelah mengemban pendidikan selama 3 tahun. Dia pun bergelar Dokter Jawa. Gelar ini diberikan untuk orang-orang pribumi setelah lulus dari STOVIA.

Setelah kelulusannya, Mas Asmaun melanjutkan pendidikannya ke Universitas Hamburg di Belanda untuk mendapatkan gelar Dokter Penuh. Lelaki kelahiran Malang tahun 1880 ini hanya mendapatkan pendidikan dasar ilmu-ilmu kedokteran selama di STOVIA.

Padahal waktu itu, lulusan STOVIA juga udah cukup bisa menangani masalah kesehatan masyarakat.

Tahun 1908, Mas Asmaun kembali ke Tanah Air. Dia tercatat sebagai dokter pribumi pertama di Batavia dan Indonesia. Dia berdinas di Kantor Koninklijk Nederlands Indisch Leger (KNIL) atau kantor Tentara Kerajaan Hindia Belanda.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"