Sri Lanka adalah negara yang dinyatakan alami kebangkrutan akibat krisis ekonomi dan tidak ada pemasukan selama pandemi COVID-19. Belum lagi banyak utang-utang negara yang semakin mencekik dan tidak mampu dibayarkan. Kabarnya ada beberapa negara di Asia Tenggara yang diprediksi bakal bangkrut menyusul Sri Lanka.
Crisis Response Group melaporkan bahwa Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB membocorkan ada dua negara berkembang di Asia Tenggara yang rentan ekonominya terlilit utang serta kenaikan harga komoditas akibat invasi Rusia dan Ukraina.
Negara pertama adalah Laos. Laos menjadi negara yang juga mendapatkan tekanan berat selama pandemi covid-19 yang berlangsung lebih dari dua tahun ini Laos memiliki lonjakan utang besar dan menyebabkan pemerintah Laos meminta restrukturisasi utang bernilai miliaran dolar kepada Amerika Serikat.
Masalah lain di Laos juga muncul lantaran cadangan devisa di negara dengan penduduk sekitar 7,2 juta ini makin menipis dan bisa saja habis karena hanya mampu membiayai kurang dari dua bulan impor. Mata uang Laos, Kip Laos juga anjol nilainya sehingga membuat perekonomian di sana makin tak terkendali.
Negara di ASEAN berikutnya yang diduga akan alami kebangkrutan adalah Myanmar. Penyebab Myanmar bermasalah dipicu karena faktor politik. Seperti diketahui beberapa tahun terakhir kondisi dalam negeri Myanmar tidak menentu, terjadi pergolakkan dan aksi kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi.
Karena stabilitas politik dan keamanan Myanmar tak menentu, membuat banyak para investor menarik uangnya dari Myanmar. Hal itu membuat Myanmar alami minus pemasukan mencapai 18 persen. Bahkan pada tahun 2022 juga diprediksi pertumbuhan ekonomi sulit dirangsang untuk naik.