Membicarakan mengenai seks dan organ seksual masih merupakan hal yang tabu atau memalukan. Edukasi seksual dilakukan secara terbatas dan belumlah menjadi hal yang lumrah dibahas. Banyak yang masih enggan atau malu-malu membicarakan masalah seksual. Apalagi mengenai penyakit seksual.
Sebelumnya ada museum penis yang udah dibuka di Icelandic Phallological Museum. Tapi belum ada museum khusus untuk alat kelamin wanita. Baginya ini tidak adil.
Museum vagina pertama dibuka karena ada banyak stigma dan mitos yang melekat pada topik organ seksual ini. Dikutip dari Kompas.com, museum ini berawal dari inisiatif Florence Schechter. Dia udah lama melakukan kampanye crowdfunding sejak bulan Maret untuk membuka museum tentang alat kelamin wanita. Kegiatan ini dilakukannya untuk membangun museum vagina pertama di London. Sebelumnya Florence juga aktif melakukan pameran berupa pop-up museum di wilayah Inggris.
Katanya museum ini akan berfokus pada vagina, vulva dan anatomi gynaecology. Selama ini dari pameran yang dia lakukan, ternyata berhasil menarik minat banyak orang untuk berkunjung. Florence berhasil mengumpulkan 300.000 poundsterling. Akhirnya dia juga ditawari tempat untuk membuat museum vagina pertama yang permanen di Camden Market, London Utara.
Tujuan didirikannya museum ini juga untuk mengedukasi kepada masyarakat bahwa vagina, vulva dan anatomi gynaecology adalah bagian tubuh yang keren. Mereka punya tugas yang penting juga. Bersama dengan dibukanya museum ini dia juga akan membuat beragam seminar dan workshop untuk membagikan pengetahuan mengenai organ seksual wanita, menstruasi dan topik lain seputar kewanitaan.