Kekhawatiran Novel Baswedan setelah setahun kasusnya tak terungkap bukan tanpa alasan. Ia khawatir jika kasus serupa menimpa para pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebetulnya, rasa was-was juga dialami oleh mantan Ketua KPK Abraham Samad. Ketika berkunjung ke Yogyakarta beberapa waktu lalu, Samad mengatakan bahwa kasus Novel bisa saja terulang lagi pada pegawai-pegawai KPK.
Guna mengungkap kasus ini, Samad mengatakan bahwa Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) perlu dibentuk.
Novel menjelaskan pula, jika kasus ini yang setahun terakhir tak pernah terungkap, pelaku bisa semakin berani. Kalau begini, semua akan berubah menjadi ancaman, dan menurunkan keberanian kinerja KPK. Oleh sebab itu, negara tak boleh abai terhadap kasus ini.
Selain itu, Novel kian pesimis kalau polisi bisa mengungkap kasus yang meneror jajaran KPK ini. Sebaliknya, pihak kepolisian menjelaskan bahwa pengusutan kasus teror penyiraman air keras mengalami kemajuan. Polisi masih mengerahkan tenaganya demi mengungkap kasus tersebut.
Hingga kini, Novel masih terus menjalankan kontrol lanjutan pasca-operasi pemasangan artificial cornea di Singapura. Novel mengalami kerusakan sebesar 95 persen untuk mata kirinya, dan 60 persen untuk mata kanannya akibat air keras yang dilempar ke wajahnya pada 11 April 2017 lalu.