Guinness World Records belum lama ini mengumumkan rekor baru dunia. Rekor itu dipecahkan oleh seorang pria bernama Sergio Bodini. Rekor apa yang dia dapatkan?
Yak, Bodini berhasil mendapat rekor sebagai pengoleksi surat kabar terbanyak di dunia. Doi punya 1444 surat kabar berbeda gengs!
Pria asal Italia itu bertekad mengumpulkan surat kabar sejak usianya baru 10 tahun. Ribuan surat kabar itu diperoleh Bodini dari 115 negara, yang berarti dua pertiga jumlah seluruh negara di dunia.
Atas pencapaiannya itu, Sergio Bodini dianugerahi Guinness World Records dalam kategori koleksi surat kabar terbanyak dengan judul berbeda.
Awalnya, Bodini menyimpan koleksi-koleksinya itu di dalam kamar. Tapi sejak koleksinya semakin banyak, Bodini memutuskan untuk memasukkan kumpulan surat kabar itu ke dalam jendela yang disimpan di gudang bawah tanah. Gudang itu pun dilengkapi dengan alat pengatur suhu udara.
Agar bisa bertahan lama, surat kabar-surat kabar yang dia kumpulkan perlu perawataan khusus. Tujuannya ya biar kertasnya nggak digerogotin rayap gengs. Karena itu, Bodini pun harus merogoh kocek dalam-dalam demi membeli alat pengatur suhu udara.
Bodini mengaku sempat bercita-cita ingin menjadi jurnalis olahraga. Tapi, Bodini dewasa justru berkecimpung di bidang sains. Doi kini seorang ahli kimia.
"Ketika menyusun koleksiku dan memperbarui inventaris, aku merasa sangat bahagia. Aku suka ketika ingatan diabadikan menjadi dokumentasi seperti bulan madu, urusan bisnis, liburan, dan lain-lain," ungkap Bodini.
Dalam usahanya mengoleksi koran-koran itu, Bodini pernah mengalami kisah unik. Waktu itu, doi beriat untuk membeli sebuah surat kabar di sebuah desa kecil di India. Namun, penjualnya tak mengizinkan Bodini untuk membelinya karena dia tak bisa memahami atau bicara bahasa daerah India.
Untung ada sopirnya yang membantu Bodini untuk menjelaskan kepada si penjual koran tentang maksud dan tujuannya. Alhasil, sang sopir berhasil membujuk si penjual untuk menjual korannya kepada Bodini.
Di balik itu, meski Bodini telah mengumpulkan ribuan surat kabar, Bodini mengaku masih ingin menambah koleksinya. Beberapa di antaranya surat kabar dari Tonga, Vanuatu, dan Solomon yang belum mampu diwujudkannya.