Sejarah sunan Gunung Jati telah melekat di hati masyarakat Indonesia. Sosok Gunung Jati atau yang juga dikenal sebagai Syarif Hidayatullah oleh masyarakat Cirebon, merupakan salah satu dari Wali Songo yang selalu menjadi teladan sampai saat ini.
Beliau adalah satu-satunya Wali Songo yang menyebarkan ajaran Islam di Jawa Barat. Ia lahir pada tahun 1450 M.
Sunan Gunung Jati berasal dari keluarga mubaligh dan musafir besar yang berasal dari Gujarat, India. Ayahnya bernama Syarif Abdullah bin Nur Alam bin Jamaluddin Akbar, yang dikenal sebagai ulama besar di Hadramaut, Yaman. Bahkan silsilahnya sampai kepada Nabi Muhammad SAW melalui Imam Husein, cucu Nabi.
Ibu Sunan Gunung Jati adalah Nyai Rara Santang atau Syarifah Mudaim, ia merupakan seorang Putri dari Sri Baduga Maharaja dari Nyai Subang Larang, dan juga adik dari Kian Santang atau Pangeran Walangsungsang yang memiliki gelar Cakrabuwana.
Sejarah Sunan Gunung Jati memang menarik, apalagi tentang kisah-kisah karomah yang ia miliki dan diceritakan dalam Babad Tanah Sunda dan Babad Cirebon. Berikut adalah beberapa karomah yang ia miliki dan masih melegenda sampai saat ini:
1. Saat ia menghadapi pencurian
Sunan Gunung Jati menghadapi pencurian (merahputih.com)
Konon, saat Sunan Gunung Jati hendak melaksanakan haji, Ibundanya memberinya uang seratus dirham. Di tengah-tengah perjalanan, ia dihadang oleh sekelompok perampok.
Sunan Gunung Jati langsung memberikan uang seratus dirhamnya pada perampok. Namun, perampok tak percaya jika ia hanya memiliki seratus dirham saja. Melihat kengototan perampok, Sunan Gunung Jati hanya tersenyum dan menyuruh mereka melihat ke arah pohon.
Ternyata pohon tersebut adalah pohon emas yang secara cuma-cuma ditawarkan pada para perampok. Dan akhirnya para perampok pun masuk Islam dan menjadi murid Sunan Gunung Jati.
2. Berjalan di atas air laut
Sunan Gunung Jati berjalan di atas laut (youtube.com)
Saat berangkat dari Mesir menuju Tanah Jawa, Sunan Gunung Jati tidak memakai perahu, tapi ia justru berjalan di atas air laut. Menakjubkan bukan?
3. Menghilangkan pasukan tentara Pangeran Kuningan
Bala tentara yang hilang (pinterest.com)
Konon Syarif Hidayatullah bertanya pada Pangeran Kuningan tentang gimana cara mengislamkan raja-raja Pasundan.
Pangeran Kuninganpun menjawab, kalo dirinya memiliki jimat yang bisa mendatangkan bala tentara. Caranya cukup mudah, yaitu hanya dengan mengumpulkan kerikil dan jamur merang lalu ditetesilah dengan jimat cupu tirta bala.
Seketika muncullah bala tentara dengan jumlah yang banyak dan memenuhi seluruh alun-alun Cirebon.
Peristiwa tersebut bikin geger masyarakat Cirebon dan dengan segera Syarif Hidayatullahpun membacakan dia talak bala. Lalu seketika bala tentara Pangeran Kuningan langsung hilang kembali ke asalnya.
4. Kisahnya di China
Kisah cintanya bersama Ong Tien (youtube.com)
Suatu ketika Syarif Hidayatullah dipanggil oleh Kaisar Hong Gie dari Dinasti Ming. Kaisar merasa terganggu karena orang asing lebih pandai darinya. Hal ini karena Sunan Gunung Jati membuka pengobatan hingga menyembuhkan banyak rakyat China.
Saat dipanggil ke Istana, sang Kaisar segera mengujinya. Ia meminta Putrinya Ong Tien berlagak seolah-olah hamil dengan menaruh bokor kuningan di dalam perutnya.
Lalu dia duduk berdampingan dengan saudarinya yang tengah hamil.
Sunan Gunung Jati diminta menebak manakah yang benar-benar hamil tiga bulan. Lalu Syarif Hidayatullahpun menunjuk Ong Tien dan Kaisar tertawa terkekeh.
Karena Kaisar berhasil membuktikan kalo Sunan Gunung Jati tak sepandai dugaannya, ia langsung mengusirnya kembali ke Tanah Jawa.
Namun, kemudian Ong Tien memanglah hamil. Dan ternyata ia jatuh hati kepada Sunan Gunung Jati dan meminta izin untuk mendatangi Syarif Hidayatullah Cirebon. Kemudian menikahlah mereka. Namun sayang, ternyata Ong Tien meninggal di usianya yang masih sangat muda, yaitu 23 tahun.
Nah itulah sejarah Sunan Gunung Jati dan karomah-karomah yang dimilikinya. Menarik banget kan? Coba, apa sekarang masih ada orang yang sehebat Sunan Gunung Jati? Kalo ada, coba tulis di komentar ....