Sejarah Kelam Berakhirnya Gang Dolly, Pernah Bikin Surabaya Dijuluki Kota Penuh Dosa di Indonesia

Sejarah Kelam Berakhirnya Gang Dolly, Pernah Bikin Surabaya Dijuluki Kota Penuh Dosa di Indonesia

Ibu Kota Provinsi Jawa Timur, Surabaya, sempat dijuluki sebagai kota penuh dosa di Indonesia. Julukan itu disematkan lantaran Kota Pahlawan ini memiliki kawasan prostitusi terkenal dan terbesar di Asia Tenggara bernama Gang Dolly. Saking besarnya, diperkirakan lebih dari 1.000 PSK bekerja di kawasan tersebut.

Mengenai sejarah awal munculnya Gang Dolly, Cornelius Prasetya R.K dan Adi Darma, dalam bukunya yang berjudul 'Dolly, Kisah Pilu yang Terlewatkan,'  menyebutkan bahwa penamaan Gang Dolly berasal dari seorang perempuan bernama Dolly Khavit. Ia mengawali bisnisnya pada tahun 1967 yang mana pada waktu itu ia merasa kesepian dan sakit hati lantaran ditinggal oleh suaminya pergi melaut.

Gang Dolly Bikin Surabaya Dijuluki Kota Penuh Dosa di Indonesia (via BBC)

Sosok Dolly Khavit dikenal sebagai pribadi yang tomboy, sehingga ia akrab dengan panggilan Papa Dolly. Awalnya, ia hanya mendirikan rumah prostitusi hanya untuk tentara Belanda, namun karena pengunjung semakin ramai, ia pun mendirikan banyak rumah di kawasan tersebut.

Versi lain menyebutkan, Gang Dolly dulunya adalah kawasan pemakaman warga Tionghoa, dan kemudian diubah oleh Noni Belanda bernama Dolly van der Mart menjadi kawasan prostitusi. Seperti kisah sebelumnya, Dolly van der Mart awalnya hanya menyediakan para PSK untuk tentara Belanda, namun karena banyak orang lain yang juga tertarik untuk berkunjung ke sana, maka kawasan tersebut pun diperluas.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"