Era transportasi inovatif tetapi unik sepertinya akan berakhir. Laman Fast Company mendapat informasi bahwa brand Segway akan menghentikan proses produksi PT (Personal Transporter) Segway dari pabriknya di Bedford, New Hampshire pada tanggal 15 Juli.
Langkah ini berimplikasi pada penghentian 25 orang pegawai, dan menjadi cerminan proses jangka panjang dari sebuah produk yang seharusnya merevolusi transportasi, tetapi tidak pernah benar-benar lepas landas.
Penemu Dean Kamen meluncurkan skuter listrik Segway pada Desember 2001 dengan janji bahwa kendaraan ini akan merevolusi transportasi kota. Berupa kendaraan roda dua yang bisa menyeimbangkan diri sendiri yang seharusnya mengisi jalan tengah antara berjalan kaki dan mengemudikan kendaraan dengan cara yang tidak bisa dilakukan oleh sepeda.
Namun, Segway tidak pernah terjual dalam jumlah besar. Mereka hanya mencetak rekor penjualan sebanyak 140.000 unit dalam hampir 20 tahun. Pasar mereka sebagian besar dari tim keamanan (dengan ikon Paul Blart: Mall Cop) dan wisatawan. Kamen menjual perusahaan pada tahun 2009, dan perusahaan mobilitas China, Ninebot mengakuisisinya pada tahun 2015.
Eksekutif perusahaan dengan cepat mengakui bahwa konsep dasarnya memiliki masalah. VP Tony Ho mengatakan kepada Fast Company bahwa desain Segway klasik masih dipandang sebagai "sangat baru" dan memerlukan waktu untuk memperbaikinya.
Pengembang skuter mini dan bentuk transportasi lainnya belum pernah benar-benar melakukannya. Dan sebagai presiden Segway Judie Cai menambahkan, desain PT mungkin terlalu tahan lama untuk kebaikannya sendiri.
Sifatnya yang sangat berlebihan mungkin bagus untuk keandalan dan keamanan, tetapi itu juga berarti bahwa pelanggan mungkin tidak perlu mengganti transporter mereka selama beberapa dekade.