Pada tahun 2009 lalu, sebuah rumah sakit gajah di Lampang, Thailand menarik banyak perhatian karena berhasil menciptakan sebuah kaki plastik untuk gajah yang cacat.
Sayangnya, rumah sakit gajah yang pertama di dunia ini justru sekarang sedang mengalami di ambang kebrangkutan. Friends of the Asian Elephant Foundation, lembaga nonpemerintah yang mengelola rumah sakit gajah ini, telah melakukan penggalangan dana. Mereka juga meminta bantuan pemerintah agar bisa mencegah rumah sakit ini mengalami kebangkrutan.
Padahal, sejak pertama kali dibuka di tahun 1993. Rumah sakit ini telah merawat hampir 5000 ekor gajah. Jumlah termasuk sudah termasuk 15 gajah yang cedera akibat terkena ranjau darat.
# Krisis Keuangan yang Dialami Friends of the Asian Elephant Foundation
Seorang biksu memberkati seorang gajah di Thailand (bbc.com)
Mengalami kesulitan dana untuk mempertahankan rumah sakit, kepala Friends of the Asian Elephant Foundation, Soraida Salwala mengungkapkan dana yang tersisa untuk operasional. Soraida menjelaskan bahwa kini hanya tinggal sejumlah dana yang tersedia hingga akhir bulan.
Bantuan yang masuk per bulan berjumlah USD12.000 atau setara dengan Rp160juta. Padahal pengeluarannya mencapai USD28.000 per bulan. Jadi memang defisit anggaran.
Lebih lanjut Soraida Salwala menjelaskan bahwa ia akan menutup rumah sakit gajah ini jika ia dan timnya tidak menemukan lebih banyak orang dan sumber daya untuk melanjutkan rumah sakit ini beroperasi.
Mengutip kantor berita Associated Press, begini perkataan Soraida Salwala, "Jika kami tidak menemukan lebih banyak orang dan sumber daya, ya kami akan tutup. Yang paling saya harapkan adalah pemerintah mendirikan Dana Gajah, yang sudah saya perjuangkan selama 20 tahun lebih."