Secara luas wilayah, Singapura memang negara yang kecil. Tapi kalau dilihat dari kesejahteraan rakyat dan perekonomiannya. Singapura merupakan negara yang kuat dan maju.
Kamu bisa lihat sendiri ketika datang ke negara Singapura. Super bersih, aturannya ketat, canggih, alat transportasinya lengkap.
Karena negara yang maju, Singapura tentu tak tanggung-tanggung dalam membuat anggaran untuk sektor militer dan pertahanannya.
Mengacu pada data Global Fire Power, negara ini adalah negara yang paling banyak (di asia tenggara) menggelontorkan uang untuk sektor pertahanan dan keamanan negaranya di tahun 2020. Anggaran Singapura untuk militernya sekitar USD 11,2 miliar atau setara dengan Rp163,8 triliun.
Singapura bahkan menempati peringkat ke-26 negara dengan anggaran militer terbesar. Anggaran tersebut bukan angka yang fantastis untuk Singapura sendiri. Sebab, di tahun sebelumnya, tahun 2019. Singapura bahkan pernah menganggarkan USD 15,09 miliar.
Anggaran itu digunakan untuk menggaji prajurit, tunjangan prajurit, biaya operasi, perawatan, dan pembelian alat-alat militer.
Untuk negara yang hanya memiliki pasukan 385 ribu orang. Anggaran ini tentu kelewat banyak. Apalagi prajurit yang aktif hanya 72.500 orang. Wah, gila~
# Militer Indonesia
Untuk Indonesia sendiri, anggaran militernya hanya sebesar USD 7.6 miliar (versi GLobal Fire Power). Separuh dari total anggaran militer Singapura tahun lalu.
Padahal, ada sekitar 800 ribu prajurit militer yang harus disokong di berbagai matra TNI. Melalui Kementerian Pertahanan RI, 40% dari total anggaran yang diberikan pemerintah sudah tentu untuk belanja pegawai. Sedangkan 30%-nya untuk belanja senjata atau alutsista. Itu pun masih harus dibagi ke TNI AL, TNI AD, TNI AU.
Namun jangan salah. Meskipun anggaran Indonesia tidak lebih banyak dari Singapura. TNi masih ada di peringkat pertama di Asia Tenggara dalam hal militer. Militer Indonesia bahkan dinilai sempurna di ASEAN, serta menduduki ranking 16 militer dunia.