Satelit Komunikasi Iridium 33 dan Kosmos 2251 Bertabrakan Di Orbit, Sampahnya Luar Biasa

Satelit Komunikasi Iridium 33 dan Kosmos 2251 Bertabrakan Di Orbit, Sampahnya Luar Biasa

Alam semesta di luar planet-planet adalah ruang hampa. Manusia harus menggunakan baju khusus jika pergi ke luar angkasa dan keluar dari pesawat.

Selain benda-benda luar angkasa seperti planet, komet, bintang dan debu-debu. Ada juga satelit yang diciptakan manusia. Satelit yang rusak dan tidak berfungsi berakhir menjadi sampah luar angkasa.

Gak cuma di bumi aja nih manusia menghasilkan sampah. Di luar angkasa juga nyampah.

Di orbit Bumi aja, Space Surveillance Network AS melacak lebih dari 14.000 keping sampah luar angkasa. Hanya yang berukuran lebih dari 10 cm (4 inci) bisa terdeteksi. Misalnya satelit yang udah gak kepake sama bekas puing roket.

Satelit komunikasi Iridium 33 dan Kosmos 2251 bertabrakan di orbit (salon.com)

La kalau yang lebih kecil dari itu masih banyak banget gengs. Kecelakaan di luar angkasa juga bisa nyumbang sampah. Salah satunya Satelit komunikasi Iridium 33 dan Kosmos 2251 bertabrakan di orbit.

Satelit Komunikasi Iridium 33 dan Kosmos 2251 Bertabrakan Di Orbit

Tabrakan keduanya menghasilkan sampah luar angkasa. Peristiwa satelit komunikasi Iridium 33 dan Kosmos 2251 bertabrakan di orbit adlah yang perama kali di orbit bumi.

Satelit komunikasi Iridium 33 dan Kosmos 2251 bertabrakan di orbit pada pukul 23:56 WIB pada 10 Februari 2009. Pada ketinggian 789 km di atas semenanjung Taymr Siberia.

Pertama dalam sejarah (thenewspocket.com)

Satelit komunikasi Iridium 33 berasal dari Amerika dan Kosmos 2251 dari Rusia. Satelit komunikasi Iridium 33 dan Kosmos 2251 bertabrakan di orbit pada kecepatan 11.7 km per detik.

Cepet banget ya gengs? Tabrakan ini menyisakan sampah luar angkasa yang luar biasa. Total diperkirakan lebih dari 500 debris.

Pakar antariksa dari LAPAN Thomas Djamaluddin mengatakan, tabrakan dua satelit tersebut tertangkap jaringan radar pemantau antariksa milik Departemen Pertahanan AS. “Tabrakan ini makin menambah padatnya sampah antariksa, sehingga potensi tabrakan akan semakin besar,” kata Djamal.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"