Penyelidik pun curiga terhadap keduanya karena mereka tidak ada yang bertanya tentang keadaan keluarganya atau menanyakan kenapa polisi mendatangi mereka. Hingga akhirnya Michele mengatakan kalau dia merupakan orang di balik pembunuhan tersebut. Saat diinterogasi, Michele mengakui kejahatannya.
Motif kejahatan brutal mereka bahkan lebih mengejutkan. Michele mengaku melakukan kejahatan itu karena marah saudara laki-lakinya, Scott tidak mau membayarnya uang yang dipinjamnya selama bertahun-tahun sebesar $40.000 (sekitar Rp623 juta). Dia juga marah pada orangtuanya yang berpihak pada Scott.
Michele juga menyakini kalau orang tuanya terus 'menginjak-injak' dirinya'.Selain itu, Michele kesal karena orangtuanya ingin dia dan McEnroe mulai membayar sewa setelah tinggal bebas di sebuah rumah di tanah milik orangtuanya. Karena kemarahan ini, Michele berencana membunuh keluarganya.
Di dalam persidangan, Michele mengaku merencanakan pembunuhan itu selama dua minggu. Dia kemudian meminta bantuan pada sang kekasih, McEnroe untuk melakukan pembunuhan tersebut. Dia dan pacarnya kemudian menunggu hingga malam Natal, saat keluarganya berkumpul, untuk melakukan tindakan kejinya.
Michele dan pacarnya dijatuhi hukuman mati atas enam tuduhan pembunuhan. Namun jelang eksekusi, hukuman ini dicabut oleh jaksa penuntut setelah keduanya dianggap menyesali perbuatannya. Akhirnya, Michel dan McEnroe hanya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan dibebaskan.