Edi Pincang adalah seorang perokok. Setiap hari dia pasti membeli sebungkus rokok. Pada tahun 2009, Edi ingin memiliki sebuah mobil. Ia pun memutuskan untuk menabung uang, bukan di Bank melainkan memasukan uang di sebuah kardus yang ada di rumahnya. Uang itu adalah uang kembalian rokok yang dibeli Edi.
Setiap mendapatkan kembalian dari warung, dari membeli rokok, Edi memasukannya ke dalam kardus itu. 12 tahun Edi melakukannya sampai pada 2021 dia memutuskan untuk membuka kardus dan menghitung jumlah uang tersebut. Dilansir dari Bangka Pos, ternyata uang tabungannya sudah berjumlah sangat besar.
Ia dibantu oleh beberapa pegawainya untuk menghitung uang selama beberapa hari.Edi kaget saat dihitung total ada sekitar Rp 167,9 juta. Uang itu tentu cukup untuk membeli sebuah mobil baru di showroom.
Namun saat hendak membeli mobil, salah seorang tetangga Edi membutuhkan mobil ambulans untuk membawanya ke rumah sakit. Namun sayang mobil ambulans tak kunjung didapatkan hingga nyawa tetangganya nyaris tak tertolong. Hati Edi terketuk dan memutuskan untuk tidak jadi beli mobil pribadi.
Edi malah membeli mobil ambulans yang nantinya bisa digunakan untuk membantu orang lain. Edi memang ingin memberikan kontribusinya kepada orang lain yang membutuhkan ambulans di saat kondisi darurat.