Hitler menyebut bangsa Yahudi sebagai parasit budaya yang terus mengembara. Terbukti hari ini Bangsa Yahudi menjadi parasit hidup Palestina.
Sebuah koran Jerman "Der Sturmer" bahkan mencetak kartun dengan tema anti-Semit secara rutin.
Pada akhir tahun 1930-an, propaganda anti-Semit tersebut semakin gencar. Sehingga radikalisme anti-Semit semakin meningkat.
Bangsa Jerman khususnya Nazi takut, apa yang akan terjadi di masa modern jika bangsa Yahudi dibiarkan hidup.
Sebuah penelitian academia.oup.com membahas tentang kebenaran batin tetua Zion dalam propaganda Nazi di tahun 1933-1945.
Nazi melakukan genosida atas alasan ketakutan bahwa bangsa Yahudi akan jadi ancaman di masa depan. Sebab, menurut ramalan yang tertuang dalam dokumen "The Protocol of The Elders of Zion", bangsa Yahudi akan menguasai dunia.
Meskipun awalnya dianggap sebagai berita palsu, dokumen tersebut cukup membuat Adolf Hitler dan Goebbels takut.
Pada tahun 1924, seseorang bernama Joseph Goebbels menulis dalam buku hariannya bahwa "Protokol Para Tetua Zion" adalah sebuah pemalsuan.
"Itu bukan karena pandangan dunia aspirasi Yahudi yang diekspresikan di dalamnya terlalu utopis atau fantastis orang melihat hari ini, bagaimana satu hal demi satu dari The Protocols direalisasikan melainkan karena saya tidak berpikir orang Yahudi begitu bodoh sehingga tidak mematuhinya."
Di waktu yang sama, Adolf Hitler mendikte Mein Kampf, salah satu pemimpin Nazi yang lain. Mereka berdua kompak menganggap The Protocols adalah palsu dan menganggap isinya hanya kebenaran batin.
Namun, 19 tahu kemudian, kedua pemimpin tersebut membahas kembali The Protocols. Waktu itu adalah tepat sebelum Goebbels meluncurkan salah satu kampanye anti-semit rutin.
Menurut Hitler dan menteri propaganda dalam, Protokol Zionis dapat mengklaim keaslian mutlak. Bangsa Yahudi punya rencana untuk menguasai dunia. Dan selain bangsa Yahudi sendiri, tidak ada yang tahu apa rencana mereka.