Percaya gak percaya, Vanuatu termasuk negara yang masyarakatnya hidup sangat bahagia. Hal ini diungkapkan oleh Happy Planet Index yang mempertimbangkan berbagai faktor seperti kesejahteraan penduduk, penghasilan, politik, dan lain-lain. Di samping itu, warga di sana juga terbiasa untuk hidup bersama dan bermusyawarah dalam mencapai segala keputusan negara.
# Pernah menerapkan pola hidup ‘kanibalisme’
Uniknya, Vanuatu sempat memiliki gaya hidup kanibalisme di tahun 1839 ketika dua misionaris Inggris dikirimkan ke Pulau Martyrs. Namun kala itu, keduanya malah dibunuh dan dijadikan santapan.
Bahkan sampai sekarang, mereka masih memiliki situs peninggalan berupa oven yang dikhususkan memasak daging manusia. Hiihh, merinding!
# Terancam akibat pemanasan global
Walaupun termasuk negara yang bahagia, Vanuatu justru berpotensi sebagai negara yang bakal hilang dari peta akibat global warming.
Dari laporan PBB, Vanuatu bersamaan dengan Tuvalu, Kiribati, Samoa, Nauru, Kepulauan Solomon, Kepulauan Fiji, Kepulauan Marshall, Kepulauan Maladewa, kemungkinan besar akan tenggelam jika permukaan air terus naik.
# Vanuatu termasuk negara yang mendukung kemerdekaan Papua Barat
Perdana Menteri Bob Loughman Weibur, sempat membahas soal Papua Barat pada Sidang Umum PBB, Minggu (26/9/2021). Ia mengatakan bahwa masyarakat di sana sangat menderita karena banyaknya pelanggaran HAM. Tetapi Indonesia malah menyanggah pernyataan tersebut.
Itu sebabnya, Vanuatu mendukung kebebasan Papua Barat untuk memiliki negara sendiri. Perdana Menteri pertama, Walter Hadye, pernah berkata bahwa kemerdekaan Vanuatu dari Perancis dan Inggris di tahun 1980 belum lengkap bila tidak diikuti seluruh Melanesia, termasuk tanah Papua.