Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 dilaporkan hilang kontak dan jatuh pada Senin (29/10/2018) pagi ini. Pesawat itu memiliki rute penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang.
Pesawat itu take-off pukul 06.20 WIB, dan sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, pukul 07.10 WIB. Sayangnya, beberapa menit setelah take-off, pesawat bernomor penerbangan JT 610 ini dinyatakan hilang kontak.
Pesawat yang teregistrasi dengan nomor PK-LQP ini terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 LS-107 07.16 BT. Lokasi tersebut tak jauh dari lapangan minyak lepas pantai milik Pertamina. Persisnya di sekitar area Mike, blok ONWJ, di utara perairan Bekasi, Jawa Barat.
Sebagaimana dilaporkan Liputan6.com, Badan SAR Nasional (Basarnas) mendapat informasi bahwa pesawat tersebut jatuh di Tanjung Karawang. Basarnas sendiri membutuhkan waktu sekitar 80 menit menuju lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Basarnas menerjunkan 160 personel untuk membantu proses evakuasi di Tajung Karawang. Tim SAR yang diturunkan tergabung dari Jakarta, Cirebon, Bandung, dan Lampung sekitar 130 orang. Selain itu ada 30 orang pula dari pasukan Basarnas Special Group (BSG).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan dalam twit-nya telah ditemukan sejumlah serpihan pesawat di area yang dimaksud. Sejumlah kapal tugboat pun ikut membantu menangani evakuasi tersebut.
Serpihan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Perairan Karawang banyak ditemukan mengapung di permukaan laut. Kapal USV Fulmar menemukan serpihan berupa pelampung, HP dan lainnya. Basarnas dibantu Kementerian Perhubungan, TNI, Polri & relawan terus lakulan evakuasi. pic.twitter.com/A4wjeoE5tl
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) October 29, 2018
Hingga kini, Tim SAR masih menerjukan tim penyelam untuk mencari keberadaan pesawat Lion Air JT 610 yang diperkirakan tenggelam di kedalaman 30-35 meter.
Pesawat yang teregistrasi dengan nomor registrasi PK-LQP ini merupakan pesawat bertipe B737 MAX 8. Pesawat itu tergolong baru milik maskapai Lion Air yang baru menempuh 800 flight hour (jam terbang).