Siapa yang menyangka ada gorila bernama Koko yang lihai berkomuniasi dengan manusia. Sebagai kerabat dekat, gorila ternyata mampu mempelajari cara berkomunikasi meskipun itu sangat terbatas. Koko dapat menyatakan maksudnya dengan bahasa isyarat AS.
Gorila yang lahir di kebun binatang San Fransisco 4 Juli tahun 1971 ini menjadi terkenal karena kemampuan tersebut. Ia memiliki 1000 macam kosakata yang selajutnya ia gunakan untuk mengirimkan pesan-pesan penting untuk umat manusia. Dan menjadi satu-satunya hewan yang mampu berkomunikasi baik dengan manusia.
Ketika ia masih berusia 1 tahun, pengasuhnya yakni Francine "Penny" Patterson mengajarkan bentuk modifikasi dari Bahasa Isyarat Amerika. Hal ini menjadi prakarsa studi komunikasi antarspesies terpanjang dalam sejarah.
Patterson yang waktu itu merupakan seorang kandidat doktor dalam psikologi perkembangan di Stanford University di California dengan sabar mengajari Koko berkomunikasi. Mulai dari kosakata sehari-hari seperti "makan", "minum", dan "tambah"
Patterson mempertahankan hubungan dekat dengan Koko sampai akhir kehidupan gorila, terus berkomunikasi dengannya, mengamati dan mencatat perilakunya, dan bahkan menyiapkan makanannya, Radio Times melaporkan pada 2016.
Melihat keajaiban ini, Koko serta-merta menjadi ikon dan simbol yang menghubungkan manusia, hewan, dan alam. Dan isu lingkungan menjadi pesan kuat terakhir Koko sebelum ia mati pada tahun 2018 di usia 48 tahun.
Pesan tersebut ia sampaikan untuk para pimpinan Konferensi Perubahan Iklim PBB di Paris tahun 2015. Melalui video yang dirilis kelompok sadar lingkungan Noé, Koko berpesan agar manusia harus menjaga Bumi sebelum semuanya terlambat.
Pesannya adalah : "Saya gorila ... saya bunga, binatang. Aku adalah alam. Koko cinta manusia. Koko Cinta Bumi. Tapi manusia bodoh ... Bodoh! Koko minta maaf. Koko menangis. Waktu menipis! Perbaiki Bumi! Bantu Bumi! Cepat! Lindungi Bumi ... Alam melihatmu. Terima kasih."