Pernah Dipenjara Di Amerika, Nasib Hacker Ini Berubah Drastis Saat Pulang Ke Negara Asalnya, Kini Jadi Orang Yang Diandalkan

Pernah Dipenjara Di Amerika, Nasib Hacker Ini Berubah Drastis Saat Pulang Ke Negara Asalnya, Kini Jadi Orang Yang Diandalkan

Seorang hacker  asal Vietnam  bernama Ngo Minh Hieu dijebloskan ke penjara di Amerika Serikat karena menghasilkan banyak uang dengan mencuri sekitar 200 juta data pribadi orang Amerika. Dia pun dijatuhi hukuman selama 7 tahun. Setelah menjalani masa tahanan, Ngo Minh Hieu dikirim kembali ke Vietnam.

Tapi mengetahui kemampuan warganya, pemerintah Vietnam tidak mau menyia-nyiakan bakat Ngo Minh Hieu. Pria 32 tahun itu langsung direkrut dan kini bekerja di Pusat Keamanan Siber Nasional. Terlepas dari statusnya sebagai mantan narapidana, kini Ngo Minh Hieu menjadi sosok yang diandalkan oleh negaranya.

Ngo Minh Hieu sekarang mendapat tugas untuk menindak tegas perbedaan pendapat, komentar melecehkan dan menangkap orang yang memposting opini kritis secara online. Dia juga diminta untuk menggagalkan serangan siber. Sampai saat ini, Ngo Minh Hieu masih suka melakukan peretasan atau meng-hack, yang membuatnya mendekam di penjaea.

Tapi dia hanya meretas web palsu atau mencoba memahami data yang diperjualbelikan oleh hacker blackhat secara online untuk melacak dan mencari tahu siapa mereka. Selain itu, dia juga diminta untuk memberikan pendidikan kepada warga Vietnam tentang bahaya dari jenis peretasan yang sama seperti yang pernah dilakukannya.

Foto: Hacker Ngo Minh Hieu (France24)

Dilansir dari France24, kecintaan pria yang dijuluki HieuPC ini pada komputer dimulai sejak usia 12 tahun. Tapi ketika itu, dia harus membayar denda sebesar US$1.000 (sekitar Rp14,8 juta) karena mencuri koneksi internet orang lain untuk penggunaan pribadinya. Dia pun mulai jadi hacker dan meretas bank asing.

Dalam kesempatan itu, Hieu yang masih duduk di sekolah menengah bisa mengumpulkan uang sebesar US$600 (sekitar Rp8,9 juta) dalam sehari. Dia kemudian menggunakan uang tersebut untuk belajar keamanan siber di Selandia Baru. Di tahun 2010, Ngo Minh Hieu pernah meretas universitasnya dan menjual informasi pribadi siswa.

Di usia 20-an, Ngo Minh Hieu bisa menghasilkan uang sampai US$100.000 (sekitar Rp1,48 miliar) per bulan dengan meretas dan menjual 200 juta nomor jaminan sosial warga AS. Hal ini membuatnya berada di puncak kesuksesan dan terlalu bangga pada dirinya sendirinya sampai ingin memiliki lebih banyak kekayaan.

“Saya berada di puncak kesuksesan. Saya terlalu bangga pada diri sendiri. Saya ingin lebih banyak vila, lebih banyak apartemen, lebih banyak mobil mewah. Namun saya malah jatuh ke bawah,” kata Ngo Minh Hieu.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"