Pendukung Teori Flat Earth Tewas Setelah Roket Buatannya Gagal Terbang

Pendukung Teori Flat Earth Tewas Setelah Roket Buatannya Gagal Terbang

Kisah si "Gila" Mike Hughes dan roket buatannya ternyata berakhir tragis. Salah saatu pendukung teori Flat Earth yang terkemuka ini meninggal pada 22 Februari pada usia 64 tahun. Ia meninggal dalam sebuah kecelakaan saat ia menguji coba meluncurkan sebuah roket.

Peristiwa naas tersebut terjadi karena roket bertenaga uap yang Hughes tunggangi terlepas tak lama setelah peluncuran, yang menyebabkan kecelakaan berkecepatan tinggi di padang pasir dekat Barstow, California. 

Kebetulan peluncuran tersebut sedang difilmkan untuk seri Science Channel, Homemade Astronauts, yang bertujuan untuk mendokumentasikan petualangan pembuat roket amatir.

Pendukung Flat Earth tewas kecelakaan roket (extremetech.com)

Tujuan Hughes untuk meluncur ke angkasa adalah untuk memverifikasi keyakinannya bahwa Bumi berbentuk cakram dengan terbang ke angkasa. Dia sendiri sudah beberapa kali mencoba untuk terbang, dan setiap peluncuran berturut-turut membawanya lebih tinggi dan lebih tinggi lagi dari pada sebelumnya.

Peluncuran roket pertamanya pada tahun 2014 membawanya ke 1.374ft, tetapi peluncuran berturut-turut tidak jauh lebih tinggi. Penerbangan 2018 memuncak pada ketinggian 1.875 kaki.

Pendukung Flat Earth tewas kecelakaan roket (globalnews.ca)

Tidak jelas pada tahap ini mengapa roket tersebut gagal terbang. Hughes memiliki anggaran yang ketat, setelah ia menghabiskan sekitar $ 18.000 untuk roket. Sebagian besar Hughes mengandalkan crowdfunding dari sesama penggemar Flat Earth selama bertahun-tahun. 

Tentu saja dengan dana tersebut Hughes tidak mendapatkan fasilitas atau membuat sebuah proyek dengan tes dan rencana keamanan yang luas. Padahal dirinya pada masa lalu pernah mengalami kejadian serupa, meskipun bisa selamat dengan cedera yang relatif kecil.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"