Pemberontakan UNITA Menandatangani Protokol Lusaka, Kisah Pemberontakan Panjang

Pemberontakan UNITA Menandatangani Protokol Lusaka, Kisah Pemberontakan Panjang
Pemberontak UNITA menandatangani Protokol Lusaka (dailymaverick.co.za)

Pemberontak UNITA menandatangani Protokol Lusaka di Lusaka, Zambia, pada tanggal 31 Oktober 1994. Untuk mengakhiri Perang Saudara Angola dengan menggabungkan dan melucuti União Nacional para a Independência Total de Angola dan rekonsiliasi nasional. Kedua belah pihak menandatangani gencatan senjata sebagai bagian protokol tanggal 20 November.

Di bawah persetujuan itu, pemerintah dan UNITA akan mengadakan gencatan senjata dan demobiliasi. Pemerintah setuju mengangkat anggota UNITA untuk mengepalai kementerian pertambangan, perdagangan, kesehatan, dan pariwisata.

Posisi penting juga ditawarkan di dalam pemerintahan. Pemerintah akan membebaskan semua tahanan dan memberi amnesti kepada seluruh militan yang terlibat dalam perang saudara.

Persetujuan itu menciptakan komisi gabungan yang terdiri atas pejabat dari pemerintah Angola, UNITA, dan PBB beserta pemerintah Portugal, AS, dan Rusia yang jadi pengamat untuk mengawasi implementasinya. Pelanggaran atas syarat-syarat perjanjian akan dibahas dan ditinjau kembali oleh komisi itu.

Banyak masalah yang terjadi setelah pemberontak UNITA menandatangani Protokol Lusaka ini. Saling tidak percaya antara UNITA dan Movimento Popular de Libertacao de Angola, kekeliruan internasional, dan tekanan berlebih pada kekuasaan, menyebabkan protokol itu gugur dan perang saudara pecah.

Pada 22 Februari 2002, Jonas Savimbi, pemimpin UNITA, ditembak mati dan gencatan senjata dicapai antara 2 faksi. Meski tampaknya keadaan politik negeri itu akan kembali pulih, presiden dos Santos tetap tidak mengizinkan proses demokrasi tetap terjadi.

Di antara masalah utama Angola ialah krisis kemanusiaan yang serius setelah perang. Akhirnya Angola bergabung dengan blok Soviet dan menjadi komunis, bersama dengan koloni Portugis Mozambique.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"