Pejabat Ukraina Bongkar 'Ruang Penyiksaan' Diduga Milik Pasukan Rusia, Warga Sipil Diminta Membunuh Hingga Disetrum Penisnya

Pejabat Ukraina Bongkar 'Ruang Penyiksaan' Diduga Milik Pasukan Rusia, Warga Sipil Diminta Membunuh Hingga Disetrum Penisnya

Pasukan Rusia dituduh melakukan kejahatan perang yang mengerikan sejak invasi ke Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022. Mereka disebut melakukan kekerasan kepada warga sipil Ukraina di sejumlah wilayah yang ditempatinya. Namun kabar ini selalu dibantah oleh pasukan Vladimir Putin.

Rusia selama ini selalu menegaskan bahwa serangan yang mereka sebut sebagai operasi militer khusus itu hanya menyasar ke fasilitas militer Ukraina. Meskipun bukti mencolok selalu menunjukkan hal yang berlawanan. 

Seperti yang dirilis oleh pejabat Ukraina pada 20 September 2022 melalui Telegram.  Mereka membongkar penampakan dua ruang penyiksaan di daerah di Ukraina yang sebelumnya diduduki oleh pasukan Rusia. 

Ruang Penyiksaan Milik Rusia 1 (Daily Star)

Dilansir dari Daily Star, Kantor Kejaksaan Agung Ukraina melakukan inspeksi ke dua lokasi di Kozacha Lopan, sebuah desa di wilayah Kharkiv. Di sana, mereka menemukan tempat di mana tentara Rusia menyiksa warga sipil Ukraina selama masa pendudukan baik berupa kekerasan fisik maupun psikologis.

“Para penjajah mendirikan ruang penyiksaan di ruang bawah tanah dari stasiun kereta dan toko setempat. Militer Rusia secara paksa menahan orang-orang, menjadikan mereka sasaran penyiksaan, kekerasan fisik dan psikologis,” begitu bunyi pernyataan pejabat Kejaksaan Agung Ukraina di postingan Telegram.

Setelah penemuan ini, aparat penegak hukum langsung berusaha untuk melacak korban dan mengumpulkan bukti. Mereka berharap suatu hari nanti bisa membawa keadilan bagi militer Rusia. Tidak hanya itu saja, pejabat Ukraina juga mengungkap detail kekerasan yang dialami oleh warganya.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"