Selama Reformasi, Inggris memisahkan diri dari Gereja Roma. Mary Tudor mencoba memperbaiki hubungan sama gereja. Tapi ketika Elizabeth naik takhta, dia melihat bahwa secara politis bijaksana mereformasi gereja.
Dia memimpin gereja Inggris melalui tindakan Parlemen, meskipun layanan kapel pribadinya adalah Katolik.
Paus Pius V Menyatakan Ekskomunikasi Bagi Ratu Elizabeth I
Paus Pius V Menyatakan Ekskomunikasi Bagi Ratu Elizabeth I (theanneboleynfiles.com)
Umat Katolik Roma tidak memiliki waktu yang mudah dan nyaman selama masa pemerintahan Elizabeth. Katolik secara efektif ilegal, dan karena tidak menghadiri acara di gereja maka umat Katolik didenda.
Pada tahun 1559, denda 12 pence bagi yang gak pergi ke gereja dibuat. Juga hilangnya jabatan bagi ulama Katolik menolak untuk mengambil sumpah supremasi.
Kehadiran massa harus dihukum dengan denda 100 tanda, tetapi perkataan massa, atau mengatur agar dikatakan, membawa hukuman mati. Sejauh menyangkut Elizabeth, selama umat Katolik berperilaku baik, setia kepadanya, dan menghadiri gereja, mereka bebas untuk percaya apa yang mereka inginkan. Elizabeth mencoba mengakomodasi kepercayaan Katolik dalam penyelesaian agamanya.
Hingga khirnya Paus Pius V menyatakan ekskomunikasi bagi Ratu Elizabeth I karena gak suka.
Pada 27 April 1570, Paus Pius V mengeluarkan seekor banteng untuknya. Dia mengklaim bahwa tidak ada keselamatan di luar Gereja Roma dan bahwa paus sendiri adalah penerus bagi Petrus dan kepala gereja duniawi.
Paus Pius V menyatakan ekskomunikasi bagi Ratu Elizabeth I. Menyatakan Elizabeth sebagai bidat dan penyokong bidat, lalu mengeluarkan hukuman ekskomunikasi dan terputus dari kesatuan tubuh Kristus.
Hal ini sangat memalukan bagi seorang ratu. Diperlakukan seperti itu.
Dalam poin keempatnya, Paus Pius V menyatakan ekskomunikasi bagi Ratu Elizabeth I berkata, "Dan lebih dari itu (kami nyatakan) dia akan kehilangan gelar atas mahkota yang disebutkan di atas dan dari semua ketuhanan, martabat, dan hak istimewa apa pun."
Dia melarang semua bangsawan, rakyat, dan orang-orang untuk menaati Elizabeth karena kesakitan karena pengucilan. Ini, tentu saja, menempatkan umat Katolik Inggris dalam posisi yang sulit.