Jumat (6/9) lalu, sebuah momen bersejarah terjadi di keluarga kerajaan Jepang. Pangeran Hisahito yang merupakan anggota keluarga kerajaan pria pertama mencapai usia dewasa dalam hampir empat dekade.
Hisahito, yang suatu hari nanti akan menjadi kaisar, adalah keponakan Kaisar Jepang Naruhito. Ayahnya, Putra Mahkota Akishino, adalah pria terakhir yang mencapai usia dewasa di keluarganya, pada tahun 1985.
Hisahito adalah anak bungsu dari 17 anggota keluarga kekaisaran dewasa, yang saat ini hanya memiliki empat laki-laki.
Statusnya sebagai pewaris terakhir menimbulkan masalah besar bagi sistem yang tidak mengizinkan permaisuri. Pemerintah sedang memperdebatkan bagaimana menjaga suksesi tetap stabil tanpa bergantung pada perempuan.
Undang-undang Rumah Kekaisaran tahun 1947, yang sebagian besar mempertahankan nilai-nilai keluarga konservatif sebelum perang, hanya mengizinkan laki-laki untuk naik takhta dan memaksa perempuan anggota kerajaan yang menikah dengan rakyat jelata kehilangan status kerajaan mereka.
Sepupunya yang lebih tua, Putri Aiko, anak tunggal Naruhito dan istrinya Masako, mantan diplomat lulusan Harvard, adalah favorit masyarakat umum sebagai calon permaisuri. Namun undang-undang yang ada melarang Masako mengambil alih peran tersebut meski ia berasal dari garis keturunan langsung.
Proposal sebelumnya untuk mengizinkan seorang permaisuri setelah kelahiran Aiko dibatalkan segera setelah Hisahito lahir pada tahun 2006.