Dokter terpaksa harus mengangkat jaringan mati di pangkal penisnya yang tersangkut cincin tersebut. Hal ini disebabkan kurangnya aliran darah selama berbulan-bulan. Pria tua itu pun harus menerima kenyataan kehilangan sebagian penisnya.
Butuh waktu sekitar seminggu bagi pasien untuk pulih dari pembengkakan. Setelahnya, dia diberi resep antibiotik. Baru dua bulan kemudian, dia bisa dapat pulih total. Pria itu bisa kembali buang air kecil dengan normal lagi. Insiden itu jadi salah satu dari sedikit kasus pencekikan penis yang dilaporkan di dunia.
Istilah ini mengacu pada keadaan darurat medis di mana suatu benda atau bagian tubuh mulai menghalangi suplai darah ke penis. Kejadian ini pertama kali dicatat dalam literatur medis pada tahun 1775, dan sejak itu, kurang dari 100 kasus resmi telah dilaporkan. Tak diketahui pasti seperti apa cerita di balik insiden tersebut.