Menurut bukti-bukti yang dikumpulkan oleh The Comitee for Human Rights in North Korea, memang nggak ada tanda-tanda adanya fasilitas kremasi di kamp. Jadi tampaknya, kesaksian soal mayat sebagai pupuk emang benar adanya.
Greg Scarlatoiu sebagai direktur HRNK mengungkapkan, " Ini adalah rezim yang telah melestarikan dirinya sendiri dengan melakukan tindakan kekejaman yang tak terbayangkan terhadap rakyat Korea Utara."
Menurutnya, di tengah krisis wabah corona Covid-19 di seluruh dunia, rezim Kim Jong-un malah tetep sibuk melakukan kejahatan kemanusiaan pada rakyatnya sendiri.
Kim Il-soon sendiri dinaungi The Comitee for Human Rights in North Korea. Dia muncul setelah berhasil melarikan diri ke Seoul, Korea Selatan.