Sebagai waktu transisi, isilah malam harimu untuk mengembangkan hati dan pikiran. Bukankah banyak sekali ibadah-ibadah yang dikhususkan untuk dikerjakan di malam hari?
Cahaya dan kegelapan, siang dan malam, bisa jadi adalah simbol dari kebaikan dan kegelapan. Dan karena kegelapan juga dimaknai sebagai keburukan, maka manusia pun disarankan untuk banyak mengingat Tuhan kala gelap menjelang.
Nggak ada yang abadi
Di dunia ini, barangkali yang abadi hanyalah Tuhan semata. Sering menikmati senja, pasti pernah terbersit pikiran dan pemahaman ini.
Siang digantikan oleh malam, kebaikan digantikan keburukan, dan masih banyak contohnya. Seperti roda, semua itu hanyalah sebuah siklus. Hanya perputaran abadi di mana Tuhan berdiri di tengah sebagai pusatnya.
Maka, nggak perlu sedih saat kamu di bawah, pun sombong kala di atas. Matahari aja mau menggeser dirinya untuk memberikan kesempatan kepada bulan. Apalagi kamu sebagai manusia, yang masih punya kemampuan untuk berpikir dan bersikap. Tenang aja, bray.
Kira-kira, penjelasan di atas apa pernah kamu pikirkan? Dalem juga kan kata bijak senja di atas. Apalagi jika kamu praktikan untuk kehidupan sehari-hari. So, arti senja itu nggak melulu tentang kesedihan akibat ditinggal pacar. Banyak kok, tergantung sudut pandang dan cara kita memahaminya aja.