Mungkin banyak yang mengira jika kisah putri tidur hanya ada di dalam film aja. Kisah di mana seorang putri tertidur dalam waktu yang sangat panjang dan hanya akan terbangun jika datang sang pangeran pujaan hatinya yang dengan tulus mengecup kening putri tersebut.
Namun ternyata kisah serupa juga pernah terjadi dan bisa kita jumpai di dunia nyata lho. Bahkan nggak cuma terjadi di luar negeri aja, kisah putri tidur ini pun bisa kamu jumpai di Indonesia.
Tertidur dalam jangka waktu yang sangat lama bukanlah sebuah anugerah, melainkan gejala sebuah penyakit yang biasa disebut sindrom putri tidur.
Dilansir dari health.detik.com, penyebab sindrom sleeping beauty atau putri tidur masih belum diketahui secara pasti. Namun kuat dugaan, hal ini masih ada erat kaitannya dengan gangguan fungsi otak yang mengendalikan rasa lapar maupun kantuk.
Seseorang yang terkena sindrom putri tidur akan tertidur terus, hingga ia tersadar kembali.
Sampai sejauh ini, belum ditemukan terapi yang mampu menyembuhkan penyakit ini, akan tetapi bisa disiasati dengan mengonsumsi obat tertentu untuk mengatur waktu tidur.
Nah pasti kamu penasaran kan, dengan kisah putri tidur di dunia nyata? Simak saja yuk ulasan lengkapnya di bawah ini.
- Echa, Si Putri Tidur Asal Kalimantan Selatan
Siti Raisa Miranda atau biasa disapa Echa (16) mengalami sindrom putri tidur setelah terlelap tidur selama 9 hari.
Gadis remaja asal Banjarmasin ini sempat terbangun sebentar. Sembari menonton televisi, Echa sempat mengobrol sebentar bersama sang ayah di kamar tempat Echa dirawat. Anehnya ia kembali tertidur setelah Echa meminta ayahnya mematikan tv.
Penyebabnya belum diketahui pasti. Selama menjalani perawatan di RSUD dr Ansari Saleh Banjarmasin, para dokter spesialis masih terus melakukan diagnosis untuk mengetahui penyakit apa yang diderita Echa.
Kabar baiknya lagi, seluruh biaya perawatan ditanggung oleh Pemprov Kalsel sehingga mengurangi beban biaya perawatan kedua orang tuanya.
- Tertidur Selama 16 bulan, Penderitaan Rau Berakhir
Satu lagi kisah penderita sindrom putri tidur dialami oleh Rau Suriya Dhanefs (2). Awalnya, Rau mengalami kedinginan pada tubuhnya saat berusia delapan bulan. Wajah Rau dan juga kepalanya memerah, lalu pembuluh darah di bagian wajahnya juga membiru. Rau pun dibawa dan diperiksa ke dokter spesialis anak di Pamekasan.