Kasus bunuh diri biasanya terjadi lantaran seseorang sudah sangat putus asa dengan kehidupan. Entah putus asa karena soal asmara, keuangan, atau karena dibully terus menerus.
Mungkin ini pertama kalinya seseorang melakukan bunuh diri untuk alasan eksperimen. Sebab ia ingin membuktikan bagaimana kehidupan setelah kematian. Apakah Tuhan benar-benar ada, apakah surga dan neraka benar ada, apakah manusia bisa reinkarnasi, dan sebagainya.
# Sosok Harry Houdini yang Berusaha Membuktikan Kehidupan Setelah Kematian
Ia adalah Harry Houdini, seorang ilmuwan yang membuktikan bahwa orang mati masih bisa berhubungan dengan orang yang masih hidup.
Gilanya, Harry membuat perjanjian dengan Bess, istrinya. Perjanjian itu berisi: Jika Harry meninggal Bess akan menghubungi Harry dengan kode yang hanya diketahui keduanya.
Harry Houdini kemudian meninggal pada tanggal 31 Oktober 1926.
Sesuai perjanjian, Bess kemudian melakukan ritual pemanggilan arwah tiap tahun. Ritual tersebut dilakukan setiap tanggal kematian Harry.
Karena tidak pernah membuahkan hasil, Bess akhirnya menyerah di tahun ke-10.
# Profesor Detroit Thomas Lynn Bradford yang Rela
Lebih ekstrem dibanding Harry Houdini. Adalah Profesor Thomas Lynn Bradford yang justru sengaja menghabisi nyawanya demi membuktikan bahwa ia masih bisa berkomunikasi dengan makhluk hidup setelah mati.
Saking niatnya, Profesor Thomas mengajak seseorang yang tertarik dengan ilmu spiritualistik. Lalu muncullah Ruth Doran, wanita yang tertarik untuk ikut proyek gila Professor Thomas.
Professor Thomas kemudian menjelaskan bahwa ia harus melepaskan mantel duniawinya alias berkorban mati untuk menghubungi Doran dari alam baka.
Kemudian pada 6 Februari 1921, Professor Thomas meniup lampu pilot pemanas di kamar sewaannya. Ia kemudian menyalakan gas, menghirup gas tersebut sambil berbaring, sampai ia mati.
Saat polisi tiba, mereka menemukan sebuah catatan di mesin ketik Profesor Thomas. Bunyinya, Dan melalui fakta ilmiahlah saya mengusulkan untuk mendemonstrasikan dengan jelas fenomena roh dan membuktikan bahwa semua fenomena berada di luar domain super-alami."
Doran kemudian menjelaskan ke polisi tentang proyek mereka. Namun sayangnya, Doran masih belum dihubungin arwah Prof.Thomas. New York Times pun sempat memuat ceritanya dengan judul "Dead Spiritualist Silent".