Netizen Geram dengan Iklan Makan Burger King Pakai Sumpit di Selandia Baru

Netizen Geram dengan Iklan Makan Burger King Pakai Sumpit di Selandia Baru

Baru-baru ini, restoran makanan cepat saji Burger King di Selandia Baru membuat sebuah iklan promosi. Tak disangka, iklan tersebut jadi kontroversial karena orang-orang dalam iklan itu memakan burger menggunakan sumpit.

Iklan itu akhirnya ditarik dari peredarannya karena sempat menimbulkan kemarahan di media sosial. Bahkan sebelum ditarik, banyak pihak yang menuntut pembuatnya untuk meminta maaf.

Adegan dalam iklan terbaru Burger King di Selandia Baru (Twitter @NewstalkZB)

Video iklan itu sebelumnya dimuat dalam akun Instagram miliki Burger King. Seperti dikutip dari Liputan6.com, ada beberapa orang asing di video itu dan mereka menggunakan sumpit merah besar untuk menyantap produk burger baru tersebut.

Burger baru yang dipromosikan itu berisi sambal asal Vietnam. Burger dengan sambal khas itu bernama Vietnamese Sweet Chilli Tendercrisp Burger.

Iklan itu bertuliskan: "Ini akan membawa lidah Anda bergoyang sampai ke Ho Chi Minh City."

Iklan Burger King terbaru di Selandia baru yang kontroversial (burgerlad.com)

Para netizen di Cina mendesak Burger King untuk meminta maaf. Mereka sepakat mengatakan bahwa perusahaan internasional ini telah mengejek budaya dan cara makan orang Asia.

Hingga Selasa lalu, tagar #burgerkingapology telah dilihat lebih dari 50 jua kali di platform yang mirip dengan Twitter di Cina, Sina Weibo. Meski begitu, ada juga pengguna media sosial di sana yang membela Burger King karena waralaba ini memiliki 1.000-an gerai di ina.

Iklan Burger King terbaru ini pertama kali diketahui setelah Mariah Bo, seorang warga Selandia Baru, mengunggah iklan tersebut di Twitter. Dia mengatakan, "Chopstick are hilarious right".

Adegan dalam iklan Burger King (Twitter @KRON4WTran)

"Saya muak dengan rasisme, dalam bentuk apa saja. Mereka yang mencemooh budaya lain, sampai mereka yang menembak dan membunuh mereka yang sedang berdoa di rumah ibadah. Katakan tidak terhadap setiap bentuk tindakan tersebut," katanya.

Di balik itu, beberapa pengguna media sosial lainnya mengatakan bahwa sambal cabai manis yang diperkenalkan Burger King bukanlah makanan Vietnam. Sebaliknya, sambal manis itu malah lebih populer di Thailand.

Seiring reaksi netizen, Burger King buka suara. Pihaknya mengatakan telah meminta agar iklan itu ditarik segera. Hingga akhirnya pada Selasa, 9 April 2019 lalu, iklan itu tidak ada lagi di akun Instagram Burger King.

Iklan Dolce & Gabbana yang dibandingkan dengan iklan Burger King (gbtimes.com)

"Iklan itu tidak sensitif dan tidak mewakili nilai produk kami berkenaan dengan keragaman dan rasa memiliki," ungkap Burger King dalam sebuah pernyataan.

Media di Cina juga membandingkan iklan Burger King itu dengan video permintaan maaf yang dilakukan oleh perusahaan fesyen Italia, Dolce & Gabbana. Dolce & Gabbana sebelumnya pernah membuat iklan model China yang kesulitan makan makanan Italia. Dia akhirnya menggunakan sumpit.

Akibatnya, Dolce & Gabbana terpaksa membatalkan fashion show mereka di Shanghai setelah iklan itu muncul. Ini terjadi lantaran reaksi netizen di Cina yang mengancam akan melakukan boikot terhadap produk-produk buatan mereka.

Demikian, dua pendiri perusahaan fashion itu meminta maaf dan mengatakan: "Kami cinta dengan budaya Anda, dan kami harus belajar lebih banyak lagi".

"Itulah mengapa kami meminta maaf apabila kami berbuat kesalahan dalam mengungkapkan apa yang kami lakukan."

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"