Perekonomian negara-negara Arab sebagian besar tergantung dengan industri minyak dan gas. Tak terkecuali Negara Uni Emirat Arab. Tetapi negara yang beribukota di Abu Dhabi ini mulai membangun kebutuhan sumber daya mereka menjadi lebih ramah lingkungan.
Saat ini mereka sedang mencetak rekor untuk pembangkit listrik tenaga surya individu terbesar di dunia. Perusahaan Air dan Listrik Emirate telah mulai menjalankan proyek pembangkit listrik Noor Abu Dhabi yang dapat menghasilkan listrik pada kapasitas puncak sebesar 1,18 gigawatt. Besaran ini bahkan mengalahkan fasilitas terbesar AS Solar Star yang mampu mencapai 569 megawatt.
Proyek rekor ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan negara tersebut pada minyak. Abu Dhabi tertarik untuk menggembar-gemborkan manfaat lingkungan. Diperkirakan 3,2 juta panel Noor Abu Dhabi bisa menyediakan daya yang cukup untuk 90.000 rumah tangga, dan akan menurunkan emisi CO2 sebesar 1 juta metrik ton (984.206 ton). Itu sama dengan menarik 200.000 mobil dari jalanan, menurut Emirat.
Memang sulit untuk menyangkal bahwa UEA menggunakan pertanian tenaga surya ini sebagai alat publisitas. Meskipun tetap memiliki efek nyata pada pengurangan emisi. Kenyataannya adalah bahwa UEA masih sangat bergantung pada minyak.
Baru-baru ini mereka berencana memotong produksi minyak untuk menyeimbangkan pasar, bukan untuk menghindar dari bahan bakar fosil sepenuhnya. Namun, proyek pembangkit listrik ini tetap merupakan pengembangan yang penting. Dengan kemampuan negara tersebut, kita dapat mengharapkan proyek-proyek solar yang mencetak rekor lainnya dalam waktu tertentu.
Emirates Water and Electric memiliki rencana awal untuk proyek surya 2GW, dan Arab Saudi memiliki perjanjian dasar untuk 2.6GW tenaga surya di Mekah. Wilayah ini dengan cepat menjadi ramah terhadap planet ini, bahkan jika belum siap untuk membuang sumber dayanya yang paling berharga.