Berteriak adalah sebuah kegiatan yang keliatannya sepele. Beberapa orang mungkin akan terganggu dengan teriakan itu. Tapi di balik itu, berteriak merupakan cara ampuh untuk atasi ... stres.
Kalo teriak-teriak siang hari sih oke lah ya, lah kalo malem gimana? Ngeri nggak sih? Iya emang ngeri, tapi itulah yang dilakukan orang-orang di salah satu kota demi membuang rasa penatnya.
Yak, berteriak di malam hari demi menjauhkan stres udah menjadi tradisi yang dilakukan di Flogsta, Kota Uppsala, Swedia. Di sana, kegiatan yang bikin merinding atau jadi pengin tau ada apa ini dilakukan oleh para mahasiswa yang tinggal di asrama.
Seperti dikutip dari Liputan6.com, para mahasiswa di sana sering menjerit untuk mengeluarkan emosi dan stres yang mereka alami.
Gokilnya nih gengs ... kegiatan ini telah menjadi tradisi selama beberapa dekade. Mereka yang tinggal di lingkungan Flogsta itu dan sering berteriak di malam hari lama-lama jadi terkenal. Sebutannya adalah "Flogsta Scream".
Flogsta Scream biasanya dilakukan setiap pukul 22.00. Mereka membuka jendela kamarnya dan berteriak-teriak meluapkan emosinya. Menurut penduduk sekitar, teriak-teriak di malam hari ini adalah bagian dari kegiatan sehari-hari mereka.
Mahasiswa yang menuntut ilmu di University of Uppsala telah melakukan Flogsta Scream ini sejak tahun 1970-an. Semua mahasiswa di sana pun jadi terbiasa akan hal ini. Flogsta Scream pun menjadi ciri khas kampus, meski pihak kampus telah memperingatkan tiap mahasiswa untuk kapan dan di mana mereka harus berteriak.
Nggak ada yang tau dengan jelas sih kapan dan gimana Flogsta Scream ini bermula. Tapi berdasarkan arsip di Swedia, teriakan ini bermula dari University of Lund sekitar tahun 1970-an.
Beberapa mahasiswa mungkin melihat arsip tentang jeritan primal atau jeritan yang lantang. Terus, mereka jadi lakukan hal itu untuk menghilangkan stres sebelum ujian. Tradisi itu pun jadi populer dan diadopsi oleh mahasiswa di Uppsala yang tinggal di kawasan Flogsta.
Seiring berjalannya waktu, tradisi Flogsta Scream pun tetap berjalan dari tahun ke tahun. Sayangnya, tradisi ini akhirnya berhenti pada tahun 2006 lalu. Tapi muncul lagi dong saat beberapa mahasiswa melakukan siaran program radio di Uppsala untuk pecahkan rekor.
Tradisi yang muncul lagi itu akhirnya populer deh sampe sekarang. Surat kabar lokal pun mendedikasikan satu-dua halamannya untuk tradisi tersebut sebelum tahun ajaran baru dimulai.
"Teriakan itu dapat didengar setiap pukul 22.00 di Sernanders vag di Flogsta, dari jendela mahasiswa yang merasa perlu mengeluarkan unek-uneknya," tulis situs resmi universitas.
Jadi, apa cara ini bisa mengurangi stres? Bisa sih ... makanya, kalian berani nyoba gak gengs? Biar tau sih efektif atau nggak.