Pasangan suami istri yang bernama Haki (92) dan Satuni (72) akhirnya berbahagia. Sebab, mereka harus menunggu waktu yang cukup panjang untuk bisa berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji.
Haki dan Satuni adalah warga Jodipan Wetan, Kota Malang, Jawa Timur. Pasangan lanjut usia ini menjadi jamaah tertua dari Kota Apel tersebut.
"Dari dulu sudah ingin naik haji," kata Haki, seperti dikutip dari Kompas.com.
Keberangkatan pasangan lanjut usia ini bukannya tanpa perjuangan panjang. Haki adalah seorang pedagang kaki lima. Dia berdagang sejak 1965 dan menyisihkan penghasilannya.
Haki berjualan jaket kala itu, termasuk berbagai jenis pakaian. Hingga kini, dagangannya pun tetap sama. Biasanya, Haki berjualan di Pasar Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan, dan di Pakis, Kabupaten Malang.
Dari pernikahannya bersama Satuni, Haki dikaruniai 12 anak. Dua di antaranya meninggal dunia, dan kini Haki sudah dikaruniai 24 cucu dan cicit.
Di samping menafkahi keluarganya, Haki rutin menabung. Biasanya haki menyisihkan penghasilannya itu ke dalam koper yang disimpan di rumahnya.
"Menabung di rumah mulai tahun 1965. Kalau dagangan laku, disisihin," katanya.
Pada 2013 lalu, Haki mendaftarkan diri untuk naik haji ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang. Biaya hajinya diperoleh dari tabungannya sendiri sejak tahun 1965 itu. Haki tambah hoki karena dia dan istirnya mendapat percepatan antrean lanjut usia.
Haki dan Satuni akhirnya berangkat haji tahun ini.
Jelang keberangkatannya, Haki sementara waktu berhenti berjualan. Meski begitu, kakek 92 tahun ini nggak lantas diam aja dong. Dia tetap berjalan kaki di sekitar rumahnya untuk menjaga stamina. Begitu pula istrinya.
Haki dan istrinya pun mulai melatih fisik sejak dua bulan lalu. Kesehatannya pun tetap terjaga dengan mengonsumsi vitamin dan madu.
Persiapan Haki menuju Tanah Suci pun dibantu segenap anak-anaknya. Muhammad Ghufron, anak ke-4 Haki merasa bersyukur karena kedua orangtuanya bisa berangkat haji. Meski ada kekhawatiran pula, Ghufron akin orangtuanya masih mampu menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Kompas.com pun menyebutkan bahwa data dari Kantor Kemenag Kota Malang memiliki calon jemaah haji (CJH) sebanyak 1.326 orang tahun ini. Jumlah itu akan dibagi menjadi tiga kloter.
Nah, apa yang bisa dipetik dari kisah kakek dan nenek lanjut usia ini adalah ... rajin-rajinlah menabung. Mungkin mereka bisa membuktikan bahwa emang nggak ada yang nggak mungkin kok kalo kita berusaha.