Warga yang tinggal di kawasan Gunung Merapi sudah melakukan evakuasi secara mandiri. Evakuasi ini terkait imbauan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) yang menetapkan status Gunung Merapi dari normal ke waspada pada 21 Mei 2018, pukul 23.00 WIB.
Danang Samsu Rizal, Manager Pusdalop Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, mengatakan abu vulkanik kini mengarah ke tenggara-selatan dan mengenai permukiman warga di Kecamatan Cangkringan (Glagaharjo, Kepuharjo, Umbulharjo).
Selain itu, kecamatan Pakem (Purwobinangun, Hargobinangun, Kaliurang) serta Kecamatan Ngemplak (Widodomartani) juga terkena dampaknya. Oleh karena itu, sebagian warga di melakukan evakuasi mandiri ke Balai Desa Glagaharjo sekitar pukul 18.30 WIB.
Jumlah warga yang melakukan evakuasi mandiri di Balai Desa Glagaharjo mencapai 380 jiwa yang berasal dari Dusun Kalitengah Lor, Dusun Kalitengah Kidul, Dusun Srunen, dan Dusun Singular. Logistik bahan sandang, pangan, dan papan pun tiba ke lokasi sekitar pukul 21.00 WIB.
Selanjutnya, sekitar pukul 21.23 WIB, warga di Ngrangkah juga melakukan evakuasi mandiri ke Huntap Ploso Kerep. Ada 73 jiwa di Ngrangkah, sebanyak 58 jiwa telah evakuasi mandiri, sementara 15 warga sisanya telah bersiap evakuasi.