Banyak cara dilakukan sebuah pemerintah daerah untuk menangkal penularan COVID-19, salah satunya dengan melakukan penyemprotan cairan disinfektan menggunakan truk atau mobil pemadam kebakaran. Bahkan beberapa waktu lalu juga sempat viral ketika sebuah warung yang masih buka di masa PPKM ikut-ikutan disiram.
Epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo memberikan penjelasan soal pandangan terkait penyemprotan cairan disinfektan di beberapa titik jalanan. Baginya hal itu adalah buang-buang uang dan tidak efektif.
"Jalanan itu kalau disemprot dengan disinfektan tidak ada gunanya, efeknya kecil karena orang tidak akan berjalan di jalan raya, lalu untuk apa disemprot di situ,"ujar Windhu dikutip dari TheAsianparent.
Penularan virus COVID-19 sejauh ini tersebar melalui droplet antar manusia yang kemudian tersebar di udara. Ia mengusulkan baiknya penyemprotan dilakukan di benda-benda yang diduga menjadi tempat bersarangnya virus, yakni yang sering dekat atau disentuh orang.
"Misalnya seperti pintu gedung, tombol lift, atau tempa tertutup seperti gedung, bioskop, atau lorong yang sering dilewati banyak orang,"tambah Windhu yang menilai hal itu lebih mujarab dan bisa memecahkan solusi.