Menu Makan Bergizi Gratis di Samarinda Ganti Terus, Begini Komentar Siswa

Menu Makan Bergizi Gratis di Samarinda Ganti Terus, Begini Komentar Siswa

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahap pertama di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 004 Samarinda Utara, Kalimantan Timur telah memasuki hari keempat dengan menu yang bervariasi setiap harinya.

"Alhamdulillah, program MBG berjalan lancar. Menu yang disajikan pun bervariasi setiap harinya, mulai dari sayur, lauk pauk, hingga buah-buahan. Ini bertujuan agar anak-anak tidak bosan," ujar Kepala SDN 004 Samarinda Lilik Hindriastuti di Samarinda, Kamis.

Variasi menu tersebut telah dirancang oleh pihak penyedia jasa katering. Pihak sekolah juga aktif memantau pelaksanaan MBG dan memastikan makanan yang disajikan habis dikonsumsi oleh siswa.

Lilik juga menyebutkan bahwa pihak katering yang telah menyediakan menu beragam setiap harinya, mulai dari ayam, telur, ikan, hingga daging. Hal ini penting untuk memenuhi kebutuhan gizi siswa yang berbeda-beda.

"Selama empat hari ini, makanan selalu habis. Kebetulan, untuk kelas III hingga VI, jam makan siang dimulai pukul 11.30 WITA, sehingga mereka sudah dalam kondisi lapar," kata Lilik.

Distribusi makanan dilakukan dua kali sehari, yaitu pukul 08.00 WITA untuk siswa yang masuk pagi dan pukul 11.00 WITA untuk siswa yang masuk siang. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas dan kesegaran makanan.

Makan bergizi gratis di Samarinda (via Media Kaltim)

Total siswa yang menerima manfaat MBG di SDN 004 Samarinda Utara mencapai 510 siswa dari 18 kelas. Lilik berharap program ini dapat terus berlanjut karena memberikan dampak positif bagi siswa.

Lebih lanjut, Lilik menjelaskan bahwa program MBG ini juga turut meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya makanan bergizi. Selama ini, banyak siswa yang lebih menyukai makanan instan dan kurang sehat.

"Makan bersama di sekolah juga menciptakan suasana kebersamaan dan mendorong siswa untuk mengonsumsi makanan sehat," ungkapnya.

Pihak sekolah juga telah melakukan pendataan terkait siswa yang memiliki alergi atau pantangan makanan tertentu. Data tersebut kemudian disampaikan kepada pihak katering untuk disesuaikan dengan menu yang disajikan.

Lilik optimistis program MBG ini dapat meningkatkan konsentrasi belajar siswa. Pasalnya, banyak siswa yang tidak sarapan sebelum berangkat ke sekolah.

"Sekitar 70 persen siswa di sini tidak sarapan. Dengan adanya MBG, konsentrasi belajar mereka pasti akan meningkat," kata Lilik.

Salah satu siswa kelas II, Muhammad Zain, mengaku senang dengan program MBG ini. Ia menikmati menu makanan yang disajikan dan selalu menghabiskan makanannya.

"Empat hari ini makanannya enak-enak. Saya habis terus, sampai masih mau nambah nasi. Aku suka kalau setiap ke sekolah dikasih makan seperti ini," ujar Zain.*



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"