Sekelompok pesawat tersebut terbang melintasi Laut China Selatan dan Laut Jepang.
Penerbangan sekelompok pesawat tersebut diakui China sebagai program patroli udara gabungan kedua antara China dan Rusia di kawasan Asia-Pasifik.
Kementerian Pertahanan China menjelaskan lebih lanjut tentang kehadiran pesawat bomber jenis baru seri H-6K milik Angkatan Udara China.
Dikutip dari Global Times, bomber H-6K yang sebelumnya diketahui cuma memiliki enam tiang sayap, masing-masing tiga di setiap sayap, kini terlihat memiliki lebih banyak tiang.
Berdasarkan pengamatan Wang Ya'nan, pemimpin redaksi majalah Aerospace Knowledge yang berbasis di Beijing, pesawat H-6K dengan delapan tiang bisa menjadi varian yang lebih baik dari versi aslinya.
Wang menjelaskan, dua tiang sayap tambahan berfungsi untuk membawa pipa tambahan untuk penanggulangan elektronik.
Pipa tambahan ini secara luas akan memberikan kontribusi signifikan terhadap daya tahan pesawat bomber dalam peperangan modern.
"Kemungkinan lain adalah bahwa H-6K baru bisa membawa delapan senjata rudal jarak jauh untuk sasaran darat."
"Artinya pesawat tersebut memiliki daya tembak yang lebih kuat dari versi sebelumnya," ungkap Wang.
Sebagai catatan, H-6K bukanlah pesawat bomber pertama dari seri H-6 yang punya delapan tiang sayap.
Pada bulan Juli lalu, udah ada H-6J yang melakukan debut publik pertamanya dalam latihan di Laut China Selatan.
Angkatan Laut China menjelaskan kalo dua tiang tambahan pada H-6J digunakan untuk perangkat pod yang berfungsi dalam peperangan elektronik.
Sementara enam tiang lainnya berfungsi sebagai tempat untuk rudal anti-kapal.
Wah, kira-kira bakal ada peristiwa apa nih, Gengs? Masa’ Perang Dunia III, sih? Hmmm…